Makanan yang Tak Dianjurkan untuk MPASI, Salah Satunya Bubur Bayi di Pasaran

By Dionysia Mayang, Minggu, 26 Maret 2017 | 07:28 WIB
8 Kebiasaan Buruk Orangtua Saat Memberi Makan Bagi Kesehatan Anak (Dionysia Mayang)

Seperti yang sudah kita ketahui, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi kita penting untuk mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya.

Pada usia di atas 6 bulan, pemberian ASI juga masih dilakukan, dengan ditambah makanan pendamping ASI atau yang biasa disebut dengan MPASI.

Prof. Dr. Baidrul Hegar, Ph.D., Sp.A(K) menjelaskan, kita perlu memperhatikan makanan apa saja yang penting sebagai MPASI bayi agar kebutuhan nutrisinya tercukupi. 

Baca: Ibu, Jangan Sampai Salah Membedakan Muntah dan Gumoh Pada Bayi

“Pemberian MPASI harus bertahap, bisa diawali dengan memberikan bubur susu pada anak,” jelasnya.

Kemudian bila bayi tak mengalami gangguan atau masalah, kita bisa melanjutkannya dengan memberikan buah.

Lalu, bisa dilanjutkan dengan memberi nasi tim bila bayi sudah memasuki usia 7 bulan.

“Yang penting, tak usah terlalu kaku, dan lakukan secara bertahap,” jelas spesialis pencernaan anak yang praktik di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini.

Pemberian nasi tim juga tak perlu menunggu terlalu lama.

Nasi tim sendiri memiliki banyak nutrisi seperti kalori dan lemak yang bisa membantu tumbuh kembang bayi.

Perlu diingat, bahwa bayi juga akan berisiko mengalami alergi pada awal pemberian MPASI, karena masuknya zat asing selain ASI pada tubuh bayi.

Baca: Dianggap Sepele, 8 Kebiasaan 'Fatal' Orangtua Bagi Kesehatan Anak

Untuk memilih makanan, kita harus memperhatikan beberapa hal.

Pertama, jangan terlalu banyak memberi jus karena bisa menyebabkan diare.

Kemudian jangan beri susu sapi dan madu pada bayi berusia di bawah 1 tahun. 

Hindari pula memberikan makanan biji-bijian yang berisiko membuat bayi tersedak.

Lalu, hindari memberikan makanan cepat saji dan makanan kemasan, termasuk bubur bayi yang banyak dijual secara umum.

Baca: Aturan Memberikan Gizi pada Anak Melalui MPASI

Lebih baik, olah masakan sendiri dengan bahan segar dan tanpa bahan pengawet atau bahan lain, karena tentunya akan lebih terjaga kualitasnya.