Dalam press conference yang digelar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono terungkap tersangka pembunuh siswa kelas I SMA Taruna Nusantara, Krisna Wahyu Nurahmad.
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan hasil visum diketahui bahwa pelaku adalah temannya sendiri AMR.
Menurut Irjen Pol Condro Kirono ini kronologis peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh AMR.
Baca : (Lantaran Sakit Hati, Siswa Taruna Nusantara Ini Tega Bunuh Temannya )
Diperkirakan pelaku sudah bangun dan mengamati situasi sekitar pukul 03.00 WIB dan kemudian melakukan pembunuhan pada pukul 03.30 WIB.
"Melihat situasi sudah aman, dia langsung melakukan aksinya. Pembunuhan dilakukan pukul 03.30 WIB. Jadi korban dibunuh saat tidur, " jelas Kapolda Jawa Tengah ini.
Perbuatan keji AMR ini pun terpicu karena sakit hati.
Disebut Irjen Pol Condro Kirono bahwa AMR diketahui beberapa kali melakukan pencurian buku tabungan dan hal ini diketahui oleh korban.
Lalu, korban pun berkali-kali memperingatkan perilaku tersangka AMR. Selain itu disebut pula bahwa permasalahan lain soal meminjam ponsel.
"Jadi anak kelas 1 itu kan tidak boleh membawa ponsel. Dan saat ada razia ponsel diketahui korban membawa ponsel milik pelaku. Jadi korban ini meminjam ponsel pelaku. Karena ponsel dirazia, pelaku meminta korban mengurus soal ponsel itu. Tetapi korban tidak mau. Akhirnya dengan gumpalan sakit hati itu, pelaku menghabisi korban, " ungkap dia.
Ditambahkan pula oleh Kapolda Jawa Tengah bahwa saat menghabisi korban, pelaku mengenakan kaos PDH. Untuk menghilangkan jejaknya maka ia merendam kaos tersebut di bak mandi dan bergegas mengganti baju dengan pakaian training.
"Ada barang bukti kaos, dan kaos itu milik pelaku. Kaos itu digunakannya untuk mengelap darah di bagian bawah, " kata dia.
Selain itu, pelaku juga menyembunyikan barang bukti lain seperti pisau yang digunakan untuk membunuh serta kacamatanya.
"Pisau ini dibelinya dari supermarket. Di SMA Taruna itu tidak boleh membawa senjata tajam. Tetapi pelaku ini menyimpannya dalam selipan buku saat ada razia, " kata dia.
Fajar Sodiq/NOVA.id