Kisah percintaan Filzah Adini Lubis dan Michal Ruppert pun seketika menjadi viral.
Hal ini lantaran mereka berdua berasal dari dua budaya yang berbeda.
Demi cinta, mereka pun mantap melangkah ke jenjang yang lebih serius dan mencoba menghilangkan perbedaan-perbedaan yang ada.
Dalam wawancaranya dengan NOVA.id Adin panggilan akrab gadis asal Medan ini, rasa cinta itu datang dengan sendirinya. Tanpa paksaan dan tanpa melihat adanya perbedaan.
Baca : (Terpisah Dua Benua, Pasangan Ini Akhirnya Dipertemukan karena Cinta )
Adin pun menceritakan secara gamblang hal yang membuatnya jatuh hati pada sosok Michael. Ternyata, cintanya bukan terukur dari materi maupun fisik.
Menurutnya, laki-laki 'bule' bukanlah patokan khusus untuk bisa menjadi imamnya, bermimpi pun tidak pernah. Begitu pula Michael yang tidak pernah terpikir untuk bisa menikahi perempuan Asia.
"Secara pribadi, aku enggak pernah tertarik atau suka sama bule sih, begitu juga sama suamiku yang enggak pernah kepikiran bakal menikahi perempuan dari Asia atau Indonesia. Kita saling suka dan yakin untuk menikah, karena kita punya visi dan misi yang seirama dalam menjalani hidup," ungkapnya.
Persamaan misi dan visi itulah yang membuat pasangan ini yakin untuk melangkah ke jenjang selanjutnya.
Adin pun menambahkan, selama satu tahun mengenal Michael, banyak persamaan visi dan misi yang ia temukan pada diri Michael.
"Misalnya, kita sama-sama ambisius dalam mencapai mimpi, kita suka belajar hal-hal baru, kita suka traveling, dan banyak lagi kesaamaan lainnya," ungkapnya.
Berbicara mengenai perbedaan budaya yang melekat pada diri Adin dan Michael, Adin pun menanggapinya dengan bijak dan santai.
“Selama menjalani rumah tangga, aku dan Michael enggak pernah sekalipun punya masalah yang berkenaan dengan perbedaan budaya. Banyak orang yang ga percaya sih. tapi memang sama sekali tidak ada sejauh ini,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Adin bahwa orang terlahir dengan banyak perbedan, bukan hanya budaya.
Sehingga kuncinya hanya cukup mengerti dan mau belajar tentang budaya tersebut.
“Intinya setiap orang lahir dan dibesarkan dari keluarga yang berbeda, bahkan pasangan suami-istri yang sama-sama WNI bisa punya masalah mengenai budaya. Jadi, dalam rumah tangga itu cukup saling mengerti dan mau belajar soal perbedaan. Pengalaman menjadi jurnalis juga lah yang menjadikanku pribadi yang mudah beradaptasi seperti ini. Selain itu, Michael juga sudah bisa bicara Bahasa Indonesia dengan lancar sekarang.” Ungkapnya.
Ira/NOVA.id
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR