Pencarian Korban Longsor Dibantu Oleh Anjing Pelacak

By Edwin, Rabu, 5 April 2017 | 12:45 WIB
pencarian korban longsor (Edwin)

Operasi SAR untuk menemukan korban yang masih tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Tercatat personil yang terlibat dalam penanganan bencana tanah longsor ini melibatkan 7 alat berat dan 1.640 personil, antara lain TNI 200, Polri 200, Basarnas 45, BPBD 100, Tagana 100, Pemkab dan Tim kesehatan 600, relawan 350 dan Perhutani 45 orang.

Operasi pencarian dilakukan dengan membagi 3 sektor, yaitu sektor A untuk kedalaman timbunan longsor 17-20 meter dikoordinir oleh Basarnas, sektor B oleh TNI, dan sektor C oleh Polri.

Dalam rilis yang diterima NOVA.id, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan penanganan pengungsi juga masih terus dilakukan.

(Baca : Bencana Longsor Ponorogo, Petugas Masih Lakukan Pencarian dan Evakuasi)

Berdasarkan pendataan dari BPBD Kabupaten Ponorogo ada 178 pengungsi yang tersebar di rumah-rumah penduduk.

Bantuan untuk korban juga terus berdatangan dan sementara ini kebutuhan dasar bagi para pengungsi mencukupi.

Untuk pelayanan kesehatan dibantu oleh 31 puskesmas dengan cara bergiliran.

Pos pelayanan kesehatan di 3 lokasi yaitu di Dusun Tangkil, posko utama dan rumah lurah.Persediaan obat sampai saat ini masih cukup.

Dalam pencarian korban tersebut, petugas juga menurunkan dua ekor anjing pelacak.

Dihubungi secara terpisah, Toto P.W seorang anggota Tim SAR Dog Jawa Timur menyatakan bahwa timnya sudah ditarik mundur.

Tugas pencarian yang dilakukan anjing pelacak yang dimulai Sabtu (1/4) itu berlangsung selama tiga hari.

Cuaca di lokasi dianggap Toto menjadi hambatan dalam proses pencarian.

“Lokasi longsor luas. Selain cuaca, lokasi yang terpencil dan luas, medannya juga sangat berat. Anjingnya kecapekan karena luasnya area pencarian. Selama 3 hari, semua sektor sudah kita deteksi dan tandai titik-titik yang terindikasi ada korban,” bebernya.