Menindaklanjuti musibah bencana longsor yang terjadi di Ponorogo, penduduk terdampak akan mendapatkan relokasi.
Dalam rilis yang diterima NOVA.id, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan bahwa pihak BNPB bersama pemerintah daerah setempat telah bekerjasama untuk menyediakan tempat untuk relokasi penduduk.
" Bupati telah menyetujui usulan masyarakat untuk membangun di lokasi ladang mereka. Namun akan kami kaji lebih dahulu daerah tersebut aman atau tidak dari potensi bencana" kata Kepala BNPB ini.:
(Baca : Bencana Longsor Ponorogo, Evakuasi 11 Orang yang Masih Tertimbun)
Hingga kini, sesuai dengan masa tanggap darurat berlaku dari 2 April 2017 sampai dengan 15 April 2017, pencarian dan penanganan pengungsi masih terus dilanjutkan.
Kepala BNPB memuji upaya pemerintah daerah yang telah cakap menangani bencana longsor tersebut.
Penanganan pengungsi sudah ditangani dengan baik oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan.
Operasi pencarian korban juga sudah dikelompokkan dan terus dilakukan.
"Ada 7 alat berat dan dibagi 3 sektor. Sektor A kedalaman 17-20 meter yang ditangani oleh Basarnas. Sektor B oleh TNI dan Sektor C oleh Polri.
Pencarian korban akan terus dilakukan" ucap Willem.
Bencana tanah longsor ini akan menjadi bencana yang ditangani oleh Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
BNPB terus melakukan pendampingan kepada BPBD, baik pendanaan, logistik, manajemen dan tertib administrasi selama masa tanggap darurat bencana longsor di Ponorogo.
Sebanyak 300 jiwa mengungsi di rumah kepala desa dan menumpang sanak saudara terdekat yang aman dari longsor.
Kondisi pengungsi memerlukan bantuan, khususnya kebutuhan dasar seperti permakanan, pakaian, selimut, air bersih, sanitasi, trauma healing dan lainnya.
Kondisi hujan masih sering turun di lokasi longsor sehingga mengganggu aktivitas pencarian korban.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Edwin |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR