7 Kebiasaan Orang Tua yang Malah Bikin Anak Tak Sukses

By Dionysia Mayang, Kamis, 6 April 2017 | 01:45 WIB
Ini yang Terjadi pada Anak Jika Sering Dipukul oleh Orangtuanya (Dionysia Mayang)

Merupakan hal yang membahagiakan, ketika kita bisa menemani tumbuh kembang anak dan bisa membesarkan anak dengan nilai-nilai yang kita terapkan.

Sayangnya, tak banyak orangtua yang menyadari bahwa cara mendidik yang salah sedikit saja bisa membentuk pola pikir anak hingga dewasa, dan bisa berakibat pada ketidaksuksesan anak, lo.

(Baca: Orang Tua, Ini Lo 5 Cara Kompak dengan Suami untuk Mendidik Anak)

Ada hal-hal yang biasa kita lakukan pada anak, padahal bisa membuat anak tak mandiri dan membuat anak berisiko tak sukses pada dewasa, seperti hal-hal berikut.

Tak Memberi Kesempatan pada Anak untuk Memikirkan Setiap Risiko Pilihannya

Kita hidup dalam dunia yang penuh pilihan dan masing-masing risikonya yang berbahaya.

Tugas utama kita memang melindungi anak, namun melindunginya dan tak memberi kesempatan pada anak untuk berani mengambil risiko tentu akan memperburuk tumbuh kembangnya.

Sebuah penelitian di Eropa menemukan bahwa anak yang selalu dilarang untuk bermain di luar ruangan memiliki fobia di saat dewasa.

(Baca: Sedikit-sedikit Melarang, Apa Dampak Orangtua yang Overprotektif pada Anak? )

Terlalu Mudah Membantu Anak

Tahukah Anda, anak generasi saat ini tidak memiliki kemampuan untuk berjuang dalam hidup yang sama dengan anak-anak di masa lampau.

Hal tersebut disebabkan karena kita sebagai orangtua terlalu cepat membantu anak dan tidak memberinya kesempatan untuk mencoba memecahkan masalahnya sendiri.

(Baca: Jangan Dimarahi, Ini Pola Asuh Anak Pembangkang yang Benar Menurut Pakar)

Terlalu Mudah Memuji Anak

Memang tak ada salahnya untuk memuji anak sebagai apresiasi pada sesuatu yang dilakukannya, namun terlalu mudah dan sering memuji anak bisa berdampak pada tumbuh kembangnya, lo.

Kebiasaan tersebut ternyata akan memicu anak untuk berbuat curang, membesar-besarkan keadaan, dan berbohong untuk menghindari masalah atau kondisi susah lain, karena anak tak terbiasa untuk menghadapi suasana susah.

(Baca: Memuji Anak Tanpa Membuat "Gila Pujian")

Terlalu Mudah Memberi Hadiah

Sebagai orangtua, seringkali kita akan lebih mudah memberikan hadiah, dan sering juga hadiah tersebut kita berikan atas permintaan anak.

Kondisi ini akan diperparah apabila kita memiliki beberapa anak, dan kesemuanya sering kita beri hadiah hanya karena tak enak bila memberi reward pada salah satu saja.

Padahal, kebiasaan ini bisa membuat anak berpikir bahwa untuk mendapatkan yang diinginkan cukup dengan meminta saja.

(Baca: Wajib Perhatikan Ini Saat Membeli Mainan Anak )

Tidak Berbagi Pengalaman Hidup

Anak berusia remaja membutuhkan pendampingan dari orangtua untuk bisa menghadapi dunia lebih luas, berikut dengan risiko-risikonya.

Mereka juga membutuhkan kita untuk berbagi pengalaman hidup yang pernah kita lewatkan saat seusia mereka, lo.

Kecerdasan dan Talenta Bukan Pertanda Kedewasaan

Biasanya, kita menggunakan tingkat kecerdasan dan talenta anak kita sebagai tolok ukur kedewasaan anak.

Padahal faktanya, kedewasaan seseorang tak ada hubungannya dengan kecerdasan atau talenta seseorang.

(Baca: Peran Ayah Amat Penting untuk Kecerdasan Emosi Anak)

Kita Tak Mempraktikkan Apa yang Kita Ajarkan

Sebagai orangtua, merupakan kewajiban kita untuk menjadi model dari anak kita.

Agar anak bisa membangun karakternya, kita perlu juga untuk mempraktikkan apa yang kita ajarkan, dan menjadikan kebiasaan dalam keluarga kita.

Kebiasaan tersebut akan memberi ruang dan kesempatan bagi anak untuk mencontoh dan membiasakan diri.

(Baca: Kapan Mulai Mengajari Anak Sopan Santun?)

 

Dionysia Mayang/NOVA.id

Sumber : www.brightside.me