Selain bisa dikendalikan dengan cara menjauhi pemicunya (allergen), ternyata alergi bisa dicegah bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan.
Konsultan Alergi Imunologi Anak, Prof. DR. dr. Budi Setiawan, Sp.A (K), M.Kes., menjelaskan dengan pencegahan yang tepat, seorang ibu yang didiagnosis alergi belum tentu memiliki keturunan yang memiliki alergi seperti dirinya.
(Baca : Mitos atau Fakta: Anak Alergi Makanan Tertentu Justru Sembuh Jika Diberi Pencetus Alerginya)
Bagaimana cara mencegah alergi? 1. Jauhi Asap Rokok Selama Hamil
Kandungan racun yang terdapat di dalam rokok sangat berbahaya untuk ibu hamil dan janin di dalam rahim. Apa yang dikonsumsi atau dihirup ibu hamil akan diserap anak juga. Perokok pasif jauh lebih berbahaya dari perokok aktif.
Nah, asap rokok ternyata dapat memicu reaksi alergi pada janin jika ia lahir nanti. Jadi, lebih baik hindari asap rokok, ya, Bu.
(Baca : Apa Betul, Anak Lahir Caesar Berpeluang Alergi Lebih Tinggi?) 2. Usahakan Jangan Caesar
Bayi yang lahir dengan persalinan caesar memiliki peluang alergi yang lebih tinggi daripada bayi yang lahir melalui persalinan normal.
Bayi yang lahir dengan persalinan caesar tidak melewati jalan lahir. Padahal di sepanjang jalan lahir tersebut banyak mengandung kuman normal yang dapat membuat anak tidak alergi di kemudian hari. 3. ASI Eksklusif
Adalah hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan sejak baru lahir. Namun, manfaat ASI akan semakin maksimal jika diberikan sampai anak berusia dua tahun.
Mengapa demikian? Sebab, ASI memiliki banyak manfaat bagi bayi dan ibu. Salah satunya, ASI dapat memberikan proteksi khusus untuk buah hati agar terhindar dari alergi. Berikan ASI secara maksimal, ya, Bu.
(Baca : Ibu, Ini 2 Penyebab Anak Alergi Susu Sapi dan Solusinya) 4. MPASI Di Usia 6 Bulan
Makanan Pendamping ASI (MPASI) disarankan diberikan pada bayi berusia 6 bulan. Ibu pun harus memperhatikan waktu yang tepat untuk menggantikan susu ke makanan padat.
Sebaiknya tepat, tidak kurang dari 6 bulan dan tidak lebih dari 6 bulan. Sebab jika tidak tepat, justru akan menimbulkan risiko alergi.
Kebanyakan orang tua sering merasa tidak tega jika bayi menangis. Orang tua mengira bayinya sudah lapar dan tidak cukup dengan ASI, sehingga langsung diberikan makanan padat sebelum waktunya. Atau justru tidak tega memberikan makanan padat saat bayi berusia 6 bulan lantaran belum tumbuh gigi.