Lain halnya dengan orang normal, bagi para penderita dan penyintas kanker tentu lekat dengan asupan khusus yang dianjurkan tim medis.
Pasien kanker memiliki kebutuhan nutrisi yang khusus, seperti yang dijelaskan oleh dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK.
“Bagi penderita kanker, nutrisi merupakan bagian penting dari terapi,” jelasnya.
(Baca: Wajib Coba, 4 Kebiasaan Sehari-hari untuk Hindari Risiko Kanker Payudara)
Menurutnya, mengonsumsi makanan yang tepat sebelum, selama, dan setelah terapi dapat membantu pasien menjadi lebih nyaman dan kuat.
Bila terabaikan, pasien akan rentan mengalami masalah nutrisi.
(Baca: Siapa Bilang Penderita Kanker Tak Boleh Makan Daging? Ini Penjelasannya)
"Gangguan makan, gangguan menelan, dan cepat merasa kenyang, merupakan keluhan yang sering dialami penderita kanker,” jelas dr. Fiastuti.
Selain itu, keluhan lain yang dialami adalah mulut kering dan sariawan, diare, mual dan muntah, penurunan berat badan yang hebat, kehilangan otot, lemak tubuh, dan juga penurunan fungsi tubuh.
(Baca: Jaga Berat Badan, 1 dari 3 Cara Sederhana Pencegah Kanker Payudara )
Pasien kanker sendiri memiliki perhitungan kebutuhan energi khusus, yaitu 25-30 kcal/kg berat badan bagi pasien non-ambulatory, dan 30-35 kcal/kg berat badan bagi pasien dengan hiper-metabolik atau yang membutuhkan peningkatan berat badan.
Kebutuhan nutrisi ini perlu dipenuhi, untuk menjaga agar pasien mempunyai berat badan normal dan tak mengalami penurunan berat badan drastis.
(Baca: Perlu Tahu! Ini 12 Tanda Kanker Payudara yang Bisa Dilihat Tanpa Alat)
“Ada 3 jenis pemberian nutrisi bagi pasien kanker, yaitu nutrisi oral, nutrisi enternal, dan nutrisi parenteral,” jelasnya.
Nutrisi oral merupakan pilihan pertama, dan harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisi pasien secara kuantitatif dan kualitatif.
Sayangnya, sering terhambat oleh mual, muntah, disfagia, dan gangguan pengecapan.
(Baca: Penuhi Kebutuhan Nutrisi Untuk Usia 30 Tahun ke Atas)
Bila pemberian nutrisi oral tak kuat namun fungsi caluran cerna masih baik, maka bisa diberikan nutrisi enteral.
Nutrisi enteral ini dilakukan dalam jangka waktu pendek dengan menggunakan tube atau pipa kecil.
Kemudian, bila sistem pencernaan sudah tak cukup adekuat dan nutrisi enternal sudah tidak bisa diberikan, bisa dilakukan pemberian nutrisi parenteral.
(Baca: Sudah Tahu, Ada 2 Ciri Pisang yang Bagus untuk Atasi Kanker dan Diabetes?)
Cara ini diberikan pada pasien yang sudah tidak dapat mentoleransi nutrisi enteral karena mual, muntah, diare, obstruksi, dan malabsorbsi.