Merasa Tak Bahagia Setelah Punya Anak? Ketahui 9 Penyebab dan Solusinya

By Ade Ryani HMK, Minggu, 30 April 2017 | 02:45 WIB
Tidur dengan Anak Turunkan Gairah Seks, Benarkah? (Ade Ryani HMK)

Dalam pernikahan, memiliki anak adalah salah satu hal yang paling dinanti.

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Seth J. Gillihan PhD., menemukan bahwa pasangan suami istri yang diminta menuliskan proses kelahiran anak mereka sebagai sebuah kenangan yang membahagiakan.

Meskipun demikian, tak dipungkiri bahwa setelah memiliki anak maka tekanan hidup pun meningkat.

Bahkan, tak sedikit yang mengaku bahwa mereka tak bahagia seperti sebelum menikah, terutama ketika sudah memiliki anak.

Yang biasa dirasakan oleh para orangtua yang tak lagi bahagia seperti sebelum menikah adalah sering merasa khawatir dan frustasi, kurang tidur, kelelahan, kurangnya waktu bersama pasangan dan lebih banyak berdebat, dan masalah finansial.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Richard Ryan dan Edward Deci, ada tiga hal penting yang mempengaruhi psikis kita menjadi cenderung tak bahagia ketika sudah memiliki anak.

Yaitu koneksi kita dengan pasangan, berkembang bersama pasangan, serta kebebasan untuk memilih apa yang kita lakukan.

Untuk lebih jelasnya, yuk baca penjelasan berikut ini.

Koneksi dengan Pasangan

Menjadi orangtua akan memberi kita tanggungjawab yang lebih kompleks daripada sebelumnya.

Setelah memiliki anak, hubungan antara kita dengan anak bisa menggantikan kedekatan kita dengan pasangan.

Seimbangkan hubungan kita sebagai orangtua dengan anak kita, dengan hubungan kita sebagai istri.