Ini Akibatnya Jika Keseleo Saat Olahraga Dipijat

By , Kamis, 4 Mei 2017 | 06:00 WIB
Penderita kanker tulang yang telah mengalami kerusakan di tulangnya sehingga mudah terjatuh. (Nova)

Saat kita mengalami cedera olahraga atau biasa dibilang keseleo atau terkilir, salah satu solusi yang sering dilakukan adalah pergi ke tukang pijat. Kenyataannya, kebiasaan ini justru salah.

Menurut dr. Sophia Hage Sp.KO. pemijatan pada daerah yang cedera justru akan memperburuk bengkak dan nyeri akibat tekanan yang diberikan.

“Pijatan akan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan di daerah cedera makin menjadi-jadi. Perdarahan yang meningkat ini kemudian justru membuat daerah cedera semakin bengkak dan nyeri,” terang Sophia.

(Baca: Duh, Keseringan Pakai Rok Pensil Bikin Cedera Otot dan Lutut! Ini Penjelasannya)

Apabila pemijatan telanjur dilakukan, lanjut Sophia, maka proses penyembuhan akan berlangsung lebih lama.

“Setelah cedera, di lokasi cedera akan terjadi nyeri, bengkak, kemerahan, dan suhu tubuh meningkat. Pembengkakan daerah cedera terjadi akibat keluarnya darah dan cairan tubuh ke jaringan sekitar. Nah, apabila saat itu terjadi dilakukan pemijatan atau pemberian suhu panas, maka fase ini akan memanjang dan melebihi 72 jam.”

(Baca: Takut Cedera Saat Lakukan Treadmill? Perhatikan 7 Hal Berikut)

Ketika keseleo atau cedera olahraga, penanganan pertama yang dapat dilakukan sendiri adalah RICE atau Rest, Ice, Compression, dan Elevation.

Rest artinya mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat proses penyembuhan luka. Hindari aktivitas fisik sampai nyeri pada cedera hilang, atau hingga 48-72 jam.

Ice atau manfaat penggunaan es pada cedera adalah untuk membatasi pembengkakan, mengurangi nyeri, dan mengurangi spasme otot.

Pemberian es sebaiknya dilakukan dalam waktu 10 menit atau sesegera mungkin setelah cedera selama 15-20 menit, kemudian diulang setiap 4 jam. Pemberian es secara berkala ini dilakukan selama 24-48 jam pertama setelah cedera.

(Baca: Olahraga yang Tepat Sesuai Kondisi Tubuh, Salah Satunya Trik Agar Perut Jadi Kencang)

Compression digunakan untuk membantu aplikasi es dan membatasi pembengkakan. Aplikasi kompresi dilakukan dengan melilitkan elastic verban pada bagian cedera. Jangan terlalu ketat karena dapat menyebabkan gangguan sirkulasi.

Elevation adalah meninggikan bagian yang mengalami cedera 15-25 cm di atas ketinggian jantung sehingga dapat membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Elevasi juga akan membantu pembuluh darah vena untuk mengembalikan darah dari area cedera ke jantung sehingga mencegah terjadinya akumulasi atau pooling darah di area cedera.