Masa transisi menopause ini secara normal terjadi dan dimulai sejak rentang usia 35 hingga 55 tahun.
Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya (PERMI JAYA), Dr. Ni Komang Yeni DS, SpOG., menjelaskan bahwa menopause merupakan tahapan fisiologis yang normal yang akan dilewati para perempuan.
Pada masa menopause, ovarium atau indung telur akan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesteron yang biasanya berperan selama siklus haid.
Fertilitas atau kesuburan perempuan pun akan menurun, meskipun masih memiliki kemungkinan terjadinya kehamilan.
“Menopause terjadi dalam 3 tahap, yaitu perimenopause, menopause dan post menopause,” tutur Dr. Yeni.
(Baca: Bedanya Menopause Alami dan Menopause Dini Serta Terapi Hormon untuk Mengatasinya)
Pada tahap perimenopause, level estrogen dan progesteron mulai menurun.
Biasanya akan dialami oleh perempuan pada usia 40-an, berkisar selama 3 hingga 5 tahun sebelum masa menopause.
Di tahap ini perempuan akan mulai mengalami haid yang tak teratur dan berbagai gejala lain.
Seperti hot flash atau semburan panas yang terasa di wajah dan dada, gangguan tidur dan insomnia, berkeringat di malam hari, perubahan mood, sensitif, depresi, cemas, vagina mengering atau rasa tak nyaman saat berhubungan badan.
Tak jarang adanya juga gangguan buang air kecil dan konstipasi.