Kisah Hidup Kakek Difabel yang Pantang Menyerah Ini Bikin Mewek

By Swita Amallia Alessia, Sabtu, 29 April 2017 | 04:45 WIB
Xi Tiangen, kakek difabel yang pantang menyerah dalam hidupnya yang susah (Swita Amallia Alessia)

Xi Tiangen, pria difabel berusia 60 tahun ini diapresiasi dengan baik .

Baru-baru ini ia mendapat penghargaan dari situs web ternama di China.

Penghargaan tersebut didapatnya atas usahanya menghidupi keluarga selama lebih dari 40 tahun sebagai petani dengan keadaan tanpa sepasang kakinya.

Laki-laki dalam keluarga sejatinya adalah tulang punggung.

(Baca : Pria ini Tega Bunuh Kerabatnya Lantaran Hal Sepele, Ini Alasannya…)

Bagaimana pun keadaannya, mereka akan berusaha demi kehidupan kerabatnya.

Seperti pria lansia asal China ini, perjuangan hidupnya sungguh keras.

Dimulai saat usia 19 tahun ketika mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kedua kakinya diamputasi.

Seakan tak mau menyerah dengan keadaan, Xi pun mulai bekerja mengelola lahan pertanian milik keluarga di Provinsi Henan Tengah, China.

Ia pun  juga mengenang kisahnya di masa lalu.

Saat keadaan tersulit dalam hidup Xi terjadi sekitar tahun 1986.

Saat itu, ayah Xi meninggal dan mengharuskannya merawat sendiri  ibu yang sudah lansia, juga saudara laki-lakinya yang mengalami keterbelakangan mental.

Xi mengabdikan dirinya untuk merawat kedua anggota keluarganya itu.

Sampai akhirnya pada 2006 ibunya meninggal dunia disusul adiknya pada 2015.

Sepeninggal keluarganya, Xi pun tinggal di rumah saudara sepupunya.

Namun, jiwa mandirinya memang patut diacungi jempol.

Xi tak mau berdiam diri, dia tetap melanjutkan profesinya sebagai petani.

Lantaran kerja kerasnya selama ini, dari mulai mengurus keluarga sampai bertani, jari-jari tangan Xi sampai membengkok ke bawah.

Baru-baru ini, setelah mendengar ceritanya, beberapa tetangga yang baik hari mulai memberi sumbangan kecil kepada Xi dalam bentuk tempat tinggal untuknya.

Banyak netizen yang berharap Xi pensiun dari kerja kerasnya dan mulai menikmati hidup masa tuanya dengan sedikit bersantai.