Sejak dimulainya kehamilan, seluruh tubuh wanita secara perlahan-lahan dan bertahap akan mengalami perubahan.
Termasuk payudara akan mengalami perubahan sebagai persiapan untuk menyusui kelak.
Kelenjar air susu beserta saluran-saluran air susu akan membesar, demikian juga dengan jaringan payudara, sehingga payudara akan bertambah besar.
Pembuluh darah yang memberi makan kepada payudara juga ikut melebar dan membesar sehingga tampak pada permukaan payudara.
Puting susu akan bertambah besar dan bila diperhatikan akan tampak pula pelebaran saluran keluar air susu sehingga tampaknya puting tersebut seperti terbelah.
Warna puting susu menjadi lebih gelap (hitam), demikian juga daerah di sekitarnya (areola mammae).
Baca Juga: 3 Cara Mencegah Kanker Payudara dari Makanan hingga Olahraga
Pada masa kehamilan payudara harus dirawat dengan baik, misalnya membersihkan puting susu dari kerak-kerak atau sumbatan, melakukan perabaan-perabaan secara halus disekitar korpus (tubuh) payudara untuk mencari daerah-daerah yang mengeras (berbenjol) akibat sumbatan saluran air susu, atau mengeluarkan puting susu yang tenggelam atau tertarik ke dalam.
Puting susu disangga oleh beberapa jaringan penunjang yang berhubungan dengan jaringan dan otot penyokong payudara.
Akibat perubahan hormonal dan fisik, payudara akan bertambah besar, demikian juga dengan putingnya akan membesar dan makin terdorong sehingga menonjol keluar.
Bila terdapat jaringan parut di sekitar puting payudara, maka puting tersebut akan tertarik ke dalam pada saat payudara membesar.
Nah, dalam kondisi tersebut sebaiknya ibu hamil segera menemui dokter kandungan untuk mencari penyebabnya dan segera mengatasinya agar kelak dapat menyusui bayi.