7 Kelainan Penis pada Anak Laki-laki yang Ibu Wajib Tahu

By Ade Ryani HMK, Kamis, 11 Mei 2017 | 07:30 WIB
Orangtua Kenali dan Pahami Kelainan Penis pada Anak Sejak Dini (Ade Ryani HMK)

Seringkali kita menjadi khawatir ketika melihat organ intim Si Kecil yang terlihat tak biasa.

Misalnya, membesar ketika ia menangis atau justru tampak kecil.

Apakah itu normal pada balita?

Kelainan organ vital, menurut Dr. dr. H. Muljono Wirjodiardjo, Sp.A(K) dari RS Internasional Bintaro, ada yang sudah bisa diketahui sejak lahir, tapi ada pula yang baru kelihatan setelah agak besar.

(Baca: Ukuran Penis Terlalu Besar Ternyata Membuat Wanita Tak Nyaman)

Berikut ini beberapa jenis kelainan yang bisa menimpa organ vital anak laki-laki.

1. Penis kecil (micropenis)

Micropenis terjadi jika ukuran penis pendek/kecil tapi buah zakar (testis)-nya normal. Pada bayi, ukuran normalnya 3-3,5 cm.

Untuk memastikannya, orangtua dapat mengukurnya.

"Caranya, daerah pubik di bagian pangkal penis ditekan, baru diukur," ujar Muljono yang menambahkan bahwa kelainan ini bisa diobati dengan hormon.

2. Kulup kecil (phimosis)

Ini terjadi jika lubang di ujung kulup penis kecil. Gejala phimosis bisa ditandai jika anak kesakitan ketika buang air kecil.

"Phimosis bukan kelainan serius. Untuk mengatasinya, biasanya anak segera disunat," ujar Muljono.

(Baca: Bukan Saat SD, Ini Usia Paling Pas Menyunat Anak Laki-laki dari Alasan Medis)

3. Kelainan lubang kencing (hipospadia)

Lubang kencing yang normal terletak di ujung saluran kencing (urethra).

Pada anak penderita hipospadia, lubang kencingnya bukan di ujung batang penis, melainkan di mana saja di sepanjang batang penis.

Hipospadia harus segera ditangani dengan operasi plastik.

4. Hernia

Hernia adalah turunnya usus ke kantung buah zakar, lama-kelamaan akan mendesak testis dan menyebabkan sakit luar biasa.

Gejala akan bertambah parah jika anak selalu menangis. Hernia harus segera dioperasi untuk mengembalikan usus ke posisi semula.

(Baca: Hernia Pada Anak)

5. Testis besar

Testis besar ada yang disebut hidrosel dan varikosel. Hidrosel jika testis berisi cairan, membengkak dan terlihat bening kemerahan seperti buah anggur.

Hidrosel tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Sementara, varikosel harus dioperasi.

Bengkak varikosel karena virus variks dan biasanya testis akan terlihat keruh di bagian dalamnya.

6. Skrotum membesar (skrotum udema)

Penyebab skrotum membesar, bisa karena alergi, penyakit (misalnya ginjal), bisa juga akibat gigitan serangga.

7. Hermaphrodit

Sering disebut bingung kelamin karena penis kecil seperti klitoris, sementara skrotumnya disangka bibir vagina (labia).

"Ini terjadi karena kelainan kromosom. Untuk memastikan bayi tersebut perempuan atau laki-laki, lakukan tes kromosom," terang Muljono.