Bikin arisan, yuk?
Sering, kan, dengar ajakan tersebut.
Arisan memang kata yang sangat familiar untuk kita kaum perempuan.
Kegiatan ini sebenarnya seperti menabung, tapi dilakukan bersama-sama dalam satu kelompok.
Selain memperoleh uang dari hasil iuran per anggota, sebenarnya arisan itu sendiri berfungsi sebagai silaturahmi kita dalam pertemanan.
Nah, supaya nyaman ikut arisan, sebaiknya kita juga memahami 3 hal berikut.
1. Tujuan arisan : Sosialisasi yang utama, yang lainnya nomor dua
Kalau ikut arisan dengan tujuan utama sosialisasi, kita akan lebih siap mental untuk menghadapi risiko-risiko kerugian yang lainnya.
Yang perlu dipastikan, lihat peserta lainnya, apakah kita tahu persis siapa saja, apa juga punya keinginan sosialisasi yang besar?
Kalau ya, berarti hakekat tujuannya tercapai, dan anggap yang lainnya seperti uang hanya unsur pelengkap, jadi jangan cari pinjaman ataupun untung dari arisan.
(Baca: Berapa Idealnya “Dana Pergaulan”? Ini Simulasinya)
2. Kalau pilih ikut arisan uang, pilih yang jumlahnya kita anggap "kecil"
Ini perlu, karena kalau jumlah uangnya kita anggap besar, berarti dalam waktu dekat kita malah bisa kesulitan gara-gara arisan.
Bisa-bisa uang belanja keluarga justru kita pakai buat arisan nantinya.
Ingat, jumlah kecil di sini, berarti kita memastikan mampu membayar uang arisan itu sampai habis periode waktu arisannya.
Yang memastikan jumlah itu besar atau kecil, benar-benar kita sendiri, bukan ukuran masyarakat umum ataupun ukuran rekan pergaulan kita, lo.
(Baca; Bedanya Gaya Orang Kaya Baru dengan Orang Kaya Sejak Dulu)
3. Terakhir, jangan ikut arisan terlalu banyak!
Sudah hitung berapa banyak jenis arisan yang kita ikuti?
Kalau itu sudah terasa menjadi beban, berarti jenisnya atau jumlah pengeluarannya terlalu banyak.
Ingat, ikut arisan bukan cari beban, jadi kalau sudah terasa berat, pilih saja arisan mana yang benar-benar perlu untuk diikuti.
Setuju, kan?