Merencanakan kehamilan adalah momen yang menyenangkan bagi pasangan suami istri, terutama yang baru menikah.
Salah satu unsur penting yang harus dipertimbangkan adalah kesuburan, baik dari kita sebagai perempuan maupun suami.
Namun pada kondisi tertentu, kita ataupun suami bisa dikategorikan sebagai infertilitas.
Infertilitas sendiri merupakan ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur.
Setidaknya, sebanyak 15 persen dari pasangan di usia subur mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas.
(Baca: Terjawab, 7 Penyebab Wanita Tidak Subur Sehingga Sulit Hamil)
Sayangnya, gejala-gejala yang menunjukkan infertilitas seringkali diabaikan dan tidak ditangani lebih lanjut, seperti yang dijelaskan oleh Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K).
“Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang malas memeriksakan kesuburannya ke dokter,” jelasnya pada acara simposium yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Alasan-alasan tersebut adalah pertama, ketakutan seseorang pada diagnosis yang mungkin akan diterimanya.
“Alasan pertama adalah seseorang takut didiagnosis, sebanyak 56 persen,” jelasnya.
(baca: Smoothies Ini Bisa Tingkatkan Kesuburan Wanita, Begini Cara Membuatnya)
Kedua, adalah ketakutan perempuan atas tindakan yang mungkin akan dilakukan di area vagina, sebanyak 13 persen.