Hebat! Gadis Kecil Penyandang Autisme Ini Mampu Terbitkan Buku Cerpen

By Swita Amallia Alessia, Minggu, 14 Mei 2017 | 10:00 WIB
Penyandang autisma yang beru berumur 7 tahun ini mampu menulis cerpen. (Swita Amallia Alessia)

Memiliki kebutuhan khusus sebagai penyandang autisme tak lantas membuat gadis kecil ini menyerah.

Ia justru mampu membuktikan kehebatannya walaupun dengan keterbatasan yang dimiliki.

Menurut laporan AsiaOne, Madhu Barghavi Viajayakumar yang kini berusia tujuh tahun memang menyandang autisme sejak dua tahun lalu.

Madhu disebut dia tak bisa memegang pensil dan juga tak suka menulis.

Hebatnya, Madhu malah melakukan hal yang luar biasa yaitu menulis buku cerpennya.

Buku cerpen Madhu yang berjudul Golden Parrot and The Magic Teapot secara resmi diluncurkan bulan ini di Auditorium Museum Nasional Malaysia.

Madhu bahkan tampil untuk membacakan salah satu judul cerpennya di depan pengunjung yang ramai hadir untuk melihat aksi hebatnya.

"Luar biasa dia bisa sampai sejauh ini. Seorang gadis yang sebelumnya tak bisa memegang pensil dan enggan membaca akhirnya berkarya," ujar tutor pribadi Madhu, Mahaletchumi Tavamany.

Tiga tahun lalu, Madhu kecil bermasalah dengan motoriknya dan tak berkembang dengan baik.

Untuk melatihnya,Madhu pun dibiasakan meremas tanah liat, bermain kelereng untuk memperkuat tangannya.

(Baca : Anak Durhaka! Tega Pukul Ibunya Karena Merasa Terganggu Saat Main Game )

Madhu pertama kali mendapat ide untuk membuat bukunya saat ia harus menulis sebuah cerita di buku kosong waktu sekolah.

Ibunya, Jegadeswari juga mendorong putrinya untuk menulis cerita soal keluhannya saat berkali-kali mendengar keluhan Madhu.

"Buklet ini hanya berisi ilustrasi tentang hal yang berkali-kali dia ucap, yaitu ketidaksukaannya pada tulisan atah bacaan. Akhirnya saya mendorongnya agar mau menuliskan keluhannya itu”ujar ibunya.

Jegadeswari ingin putrinya terus menulis cerita.

Akhirnya, dengan bantuan teman ibunya buku itu berhasil dipublikasi.

Sekarang buku itu tengah dijual di pasaran dengan harga 29 ringgit Malaysia.

Kemudian, hasil penjualannya akan disumbangkan ke Love Autism Society of Malaysia.

"Aku bangga dengannya. Meski kondisinya seperti itu aku tetap menerimanya sepenuh hati dan akan selalu menemani dalam keterbatasan dirinya," terang ibunya bangga.

Ibunda Madhu pun mengungkapkan keharuan saat mengatakan bahwa ia melihat Mandhu tumbuh dengan sehat saja sudah membuatnya bersyukur.

"Dalam membesarkannya, aku tak melihat ini sebagai tantangan, melainkan sebagai pengalaman. Aku tak mengubah apa pun dalam dirinya dan dia telah tumbuh dengan sendirinya," lanjutnya lagi.