Pijat merupakan salah satu cara untuk mengatasi pegal-pegal di tubuh kita.
Masa kehamilan juga merupakan saat di mana mungkin akan banyak keluhan yang akan kita rasakan, dan pijat bisa menjadi solusinya.
Apalagi, ketika berat sudah semakin bertambah dan membuat pegal di sekitar punggung dan pinggang.
(Baca: Bahaya di Balik Kebiasaan Membunyikan Leher Saat Pegal)
Namun, ada yang menyarankan bahwa pijat tak baik bagi ibu hamil, karena bisa berpengaruh pada kondisi janinnya.
Menurut Dr. Riyan Hari Kurniawan, rasa pegal pada ibu hamil adalah hal yang wajar, terutama pada hamil trimester 3.
“Alasannya, karena pada hamil trimester 3, berat janin sudah cukup berat, ditambah lagi berat air ketuban, plasenta atau ari-ari, dan berat rahim sendiri yang ukurannya menjadi sangat besar,” jelasnya.
(Baca: Pijat Payudara Sebaiknya Dilakukan Setelah Menyusui, Ini Alasannya)
Beban ini ditanggung oleh otot-otot perut, otot punggung, dan otot dasar panggul.
Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan rasa pegal pada ibu hamil terutama di trimester 3.
“Memijat otot boleh saja, asalkan dilakukan bukan pada rahim, karena pijatan pada rahim yang sedang mengandung sangatlah berbahaya,” tuturnya.
Ibu hamil yang ingin pijat haruslah memperhatikan cara-cara yang tepat sehingga tak menimbulkan dampak buruk bagi janin maupun dirinya sendiri.
“Dampak negatif yang dapat terjadi misalnya adanya pelepasan plasenta atau ari-ari yang berdampak fatal bagi janin. Hal lain yang dapat terjadi adalah robeknya rahim dan jika ini terjadi, dapat menimbulkan dampak fatal bagi ibu,” pungkasnya.