Banyak orang yang tidak peduli terhadap kesehatan sendi, tulang dan ototnya. Hal ini dapat terjadi lantaran masih minimnya informasi yang mereka terima terkait bahaya akibat kerusakan sendi, tulang dan otot pada tubuh.
Umumnya, masyarakat masih abai akan penyakit yang disebut musculoskeletal diseases ini. Padahal, penyakit ini dsebut sebagai penyebab disabilitas atau cacata nomor dua di dunia.
Baca: Usia 30 Tahun, Kesehatan Massa Tulang Semakin Menurun
Hal ini secara langsung dijelaskan oleh dr. Andi Kurniawan Sp.KO, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Osteoporosis Indonesia saat ditemui nova.id di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan bahwa musculoskeletal diseases ini dapat menyebabkan disabilitas apabila seseorang tidak menjaga kesehatan sendi, tulang dan ototnya.
“Fatalnya penyakit ini bisa menyebabkan disabilitas. Jadi, seseorang yang terserang musculoskeletal diseases ini tidak bisa bergerak, pekerjaannya terganggu dan tidak produktif."
Sebenarnya, jika dipaparkan risiko kematian akibat penyakit ini cukup rendah dibandingkan penyakit yang lain, hanya saja penderita akan merasakan kesakitan yang lama dan hal ini akan membuat mereka depresi karena tidak bisa melakukan apa-apa dan harus menahan sakit.
"Akibatnya, beban hidup pun semakin tinggi," jelasnya.
Dr. Andi juga mengungkapkan bahwa penyakit ini berisiko dua kali lipat menyerang perempuan. Hal ini lantaran, perempuan memiliki pekerjaan yang sangat banyak, bahkan dapat dikatakan memiliki waktu istirahat yang sedikit. Sehingga, tidak memiliki waktu untuk berolahraga.
Baca: Osteoarthritis: Hindari Pijat "Krek
“Seperti yang sudah dijelaskan di awal, penyakit yang berhubungan dengan sendi, otot dan tulang memang rentan menyerang kaum perempuan. Sebab, pekerjaan perempuan itu sangat berat, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Mereka tidak memiliki waktu untuk ‘me time’ atau berolahraga. Padahal, berolahraga merupakan satu-satunya kegiatan murah yang sangat baik untuk menjaga kesehatan sendi, tulang, dan otot,” pungkasnya.
Baca: Radang Sendi Lebih Berisiko Terjadi Pada Wanita
Lebih lanjut, dr. Andi pun mengungkapkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengobati penyakit ini.
“Kalau sudah parah, tentu biayanya akan mahal. Satu-satunya cara harus mengganti sendi lutut dan biayanya tidak main-main,” tutupnya.
Laili Ira Maslakhah/NOVA.id
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR