Seiring dengan berkembangnya teknologi sel punca dan pemanfaatannya di dunia medis, sudah selayaknya kita juga paham akan pentingnya menyimpan darah dan tali pusat.
Seperti yang dijelaskan oleh Li MingMing, PhD., direktur laboratorium Cordlife Group Singapore, teknologi sel punca ini bisa menjadi alternatif pengobatan berbagai penyakit.
(Baca: Obati Leukimia dan Thallasemia dengan Terapi Sel Punca)
Penyakit yang bisa ditangani dengan menggunakan sel punca ini antara lain leukimia, cerebral palsy, dan penyakit tulang.
“Kami mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya menyimpan darah dan membran tali pusat sejak dini, sebagai investasi pengobatan bagi keluarga,” tuturnya pada temu media di bilangan Kuningan, Jakarta.
Sel punca darah tali pusat sendiri juga sering disebut dengan darah plasenta.
Darah plasenta adalah darah yang tertinggal di tali pusat dan plasenta begitu bayi dilahirkan dan tali pusat dipotong.
Darah tali pusat mengandung haematopoeitiv cell atau HSCs yang berfungsi dalam sebagai pembentukan darah dan sistem kekebalan tubuh.
“Sel tersebut memiliki kemampuan yang unik, yaitu dapat berubah menjadi berbagai bentuk tipe sel lainnya,” tambah MingMing.
(Baca: Walau Tak Bisa Disembuhkan, Cerebral Palsy Bisa Diterapi dengan Teknologi Sel Punca)
MingMing juga menambahkan bahwa sel punca juga bisa meningkatkan kualitas hidup pasien, melancarkan regenerasi sel, dan meningkatkan kemampuan kognitif hingga kemampuan berbicara.
Sayangnya, saat ini masih sedikit masyarakat yang belum memahami manfaat tali pusat bayi.
“Padahal, hanya dengan menyimpan tali pusat dengan bantuan laboratorum khusus, bisa menjadi alternatif penyembuhan berbagai penyakit, termasuk kemungkinan pengobatan kanker darah,” pungkas MingMing.