Kelainan janin dalam kandungan bisa deteksi sejak usia 3 bulan. "Biasanya usia kandungan 13 minggu pertama kita bisa melakukan screening awal, mungkin 10 minggu sudah bisa, tergantung kecanggihan alat," kata dr. Uf Bagazi, Sp.OG., kepada Tabloidnova.com di RS Brawijaya, Jakarta Selatan.
Bila terdeteksi adanya kelainan janin, dokter tidak bisa langsung mengambil tindakan. Ada bebebrapa hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya peluang untuk hidup.
"Tergantung, sifatnya compatible with life or not. Kalau bayinya bisa hidup, secara hukum kita tidak bisa mengugurkan," lanjutnya.
Berbeda bila janin tidak memiliki harapan hidup, pilihan terakhirnya adalah menghentikan kehamilan. Ada dua metode penghentian kehamilan, dilihat dari usia kandungannya.
"Kalau tidak compatible akan gugur dengan sendirinya, kalau begitu dokter akan hentikan kehamilannya. Bisa dikuret atau dilahirkan," katanya.
Penyebab Kelainan Janin
Lalu, apa saja yang menjadi penyebab kelainan janin? Berikut di antaranya:
1. Genetik
Salah satunya adalah faktor genetik. Kelainan karena genetic, contohnya down syndrome.
Baca: Rentan Sakit Mengganggu Kehamilan
2. Kekurangan Asam Folat
Kekurangan asam folat menjadi penyebab kelainan janin. Di dalam asam folat ada kandungan vitamin B9. Sumber vitamin B9 adalah sayur dan buah. Contoh kelainan janin yang disebabkan kekurangan asam folat, seperti bayi lahir sumbing atau tanpa batok kepala.
Baca: Nutrisi Tepat Selama Masa Kehamilan
Menda Clara Florencia
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR