Tuntut Keadilan, Ibunda Balita Korban Penganiayaan Di Mal Jakarta Datangi Kantor Polisi

By Swita Amallia Alessia, Kamis, 8 Juni 2017 | 12:45 WIB
ilustrasi (Swita Amallia Alessia)

Masih ingatkah Anda soal peristiwa kekerasan yang menimpa bocah berinisial IM (4) disebuah mal bilangan Jakarta Barat di awal Mei 2017 lalu.

Anak bungsu dari pasangan Ahmad Syaefudin dan Nisah ini, diketahui jadi korban perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan oleh Y (19), YA (19) dan AA (15).

Kala itu ketiga pelaku menyiksa korban yang masih balita dengan cara diinjak dan dipukuli hingga babak belur.

Dengan tega para pelaku ini menyiksa bocah berumur 4 tahun ini karena dianggap mengotori lantai yang sudah dibersihkan.

(Baca : Mengharukan! Gadis Ini Rayakan Wisuda di Rumah Sakit karena Ayah Sakit Keras )

Kejadian tak berprikemanusian itu terjadi pada Jumat (12/5) di pintu tangga darurat lantai GF 1 di Mal Season City, Tambora, Jakarta Barat.

Ketiga pelaku yang masih tergolong remaja itu tak lain adalah petugas kebersihan dari pusat belanja modern tersebut.

Hingga kini kedua pelaku masih mendekam di Polsek Tambora, Jakarta Barat sejak berhasil diamankan kepolisian pada Senin (15/5).

Satu pelaku lainnya yakni AA yang merupakan perempuan tak ikut ditahan lantaran usianya yang masih dibawah umur.

Namun diketahui AA masih harus wajib lapor ke Polsek Tambora.

Pasca kejadian, IM jalani sejumlah perawatan di RS Tarakan, Jakarta Barat dan baru keluar RS akhir Mei lalu.

Korban yang digendong oleh Ibunda bernama Nisah ini didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron terlihat sambangi kantor Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polsek Tambora.

"Hari ini kita mau coba BAP, soalnya yang kemarin BAP nya belum sempurna. Kan kemarin pas masih di rumah sakit, si korban belum bisa terlalu banyak ditanyain, ini aja dibujuk-bujuk ajak main dulu," ujar Nico Sihombing, selaku perwakilan Mawar Saron saat ditemui NOVA.id, Kamis (8/6).

Tampak korban yang digendong sang ibunda memasuki ruangan PPA dengan ekspresi khas anak-anak seumurnya terlihat polos seakan tak ada yang terjadi padanya.