Sebagai seorang Polwan, Amelda Yulianti (21) dituntut untuk memiliki karakter tegas layaknya sifat seorang polisi pada umumnya.
Namun kodratnya sebagai perempuan juga mengharuskan Amel memiliki sisi sensitif di dalam dirinya.
Hal itu diutarakannya pada NOVA.id ketika perempuan lulusan SMK Pariwisata ini bercerita soal suka dukanya menjadi seorang Polwan.
Sebagai anggota tim khusus yang menangani kejahatan di jalanan pada malam hari, Amel kerap berhadapan dengan para pelanggar ketertiban umum yang tak lain adalah perempuan.
(Baca : Bergabung dengan Tim Jaguar, Begini Kata Bripda Amel Tantangannya )
"Susah ya jadi kayak saya ini, peran saya di Jaguar itu untuk memeriksa dan melakukan penggeledahan terhadap perempuan. Menginterogasi contohnya, kan susah ya interogasi perempuan itu, kita musti pelan-pelan ngomongnya, ambil hatinya," cerita Amel saat dijumpai NOVA.id di kawasan Depok beberapa waktu lalu.
Amel mengaku kesulitan ketika harus berurusan dengan anak di bawah umur.
Pasalnya menurut perempuan yang biasa disapa Ade ini, ia harus menyesuaikan mood sang anak ketika sedang bertanya tentang suatu hal.
"Kalau interogasi anak-anak kita harus pakai bahasa yang mudah dimengerti mereka. Terus enggak boleh kaku juga, harus bisa ngikutin moodnya, enggak bisa dipaksa," tambahnya.
Saat melakukan giat (patroli) malam, Amel dan timnya kerap menemukan kejahatan-kejahatan yang sering melibatkan perempuan hingga anak dibawah umur, seperti tawuran, minum-minuman keras, pacaran, hingga begal.
Perempuan yang mengaku masih single itu terlihat sangat menikmati hidupnya sebagai seorang Polwan.
Bahkan, ditengah aktivitasnya yang padat, Amel kerap lupa berganti pakaian saat bermain.
"Sangking jam kerjanya enggak menentu malah saya kadang main pake seragam, cuek sih, enggak ada yang ngeh kalau saya tuh polisi, soalnya badan saya kecil," tambahnya sambil tersenyum.
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR