Tentu kita sudah sering mendengar tentang diet ketogenik yang saat ini sedang menjadi trend. Pasti banyak juga di antara kita yang sudah atau sedang menjalankan diet ketogenik. Keto, atau istilah singkat dari diet ketogenik adalah pola makan dengan kandungan lemak tinggi, protein sedang, dan rendah karbohidrat.
Banyak orang yang telah menjalankan keto mengatakan bahwa hasilnya sangat mengagumkan. Tak hanya untuk menurunkan berat badan, keto juga bermanfaat bagi kita yang memiliki riwayat diabetes, penyakit lyme, epilepsi, dan anxiety.
Tertarik mencoba keto? Perhatikan 10 fakta tentang keto berikut ini:
- Ucapkan Selamat Tinggal pada Karbohidrat
Berterimakasihlah pada keto, karena akhirnya asupan karbohidrat bisa terjaga dan tak lebih dari 20 gram setiap harinya. Lagipula, 20 gram karbohidrat ini kebanyakan didapat dari sayur-sayuran.
- Lemak adalah Sahabat Kita
Lemak adalah bahan bakar tubuh kita. Tubuh kita akan membutuhkan 90 gram lemak setiap harinya, tergantung pada seberapa besar target diet kita. Mencari sumber lemak baik juga tak sulit kok, karena bisa kita dapatkan dari almond, kacang macadamia, dan alpukat.
(Baca juga : Mengapa Mi Instan Bisa Bikin Gemuk?)
- Awalnya akan Menyebalkan
Saat mulai melakukan diet ini, tubuh kita mungkin akan mengalami ‘keto flu’. Kondisi ini rasanya seperti saat sedang demam dan gejala lain seperti sakit kepala. Namun jangan khawatir, gejala ini nantinya akan hilang.
- Hore, Bisa Makan Bacon!
Konsumsi beef bacon setiap harinya memang bukan pilihan yang sehat, namun bisa saja kok kita mengemil pada jeda waktu antara sarapan dan makan siang.
- Tak Berarti Tak Boleh Makan
Bila mengira diet keto berarti kita hanya boleh makan menu yang disarankan saja, tapi kita juga bisa makan makanan lain. Namun yang terpenting adalah tetap mengukur apa yang kita konsumsi.
(Baca juga : Suka Makan Camilan Tapi Ingin Perut Tetap Ramping? Bisa!)
- Terobsesi Membaca Label Kemasan Makanan
Membaca label kemasan makanan akan menjadi kebiasaan kita bila menjalankan keto. Kebiasaan ini baik, karena kita bisa mengatur dan menahan diri kita untuk mengonsumsi sesuatu sesuai porsi dan kebutuhannya.
- Kehidupan Sosial Mungkin akan Terpengaruh
Bersosialisasi dengan teman-teman kita rasanya akan lebih sulit, terutama apabila ada ajakan makan bersama. Terlalu banyak pertanyaan dari kita, misalnya seputar apa saja bahan pada menu yang tersaji, mungkin bisa membuat teman kita kesal.