Pasti kita semua setuju bahwa flu adalah salah satu gangguan kesehatan yang paling sering kita alami.
Selain itu, tentu kita sudah tahu mengenai berbagai fakta dasar flu seperti cara penularan, bagaimana pengobatan, atau gejalanya.
Namun, sudah tahukah Anda mengenai 7 fakta ini?
1. ‘Flu’ adalah Singkatan
Influenza merupakan kata dari bahasa Italia yang berarti pengaruh atau influence dalam bahasa Inggris.
Awalnya, kata ini merujuk pada kumpulan orang yang memercayai bahwa benda langit seperti matahari dan lainnya bisa mempengaruhi kehidupan manusia, termasuk kesehatan.
(Baca juga : Tisu Atau Sapu Tangan, Mana yang Lebih Baik Digunakan Saat Terserang Flu?)
2. Bapak Kedokteran Modern
Menurut sejarah, sudah banyak referensi yang menyebutkan tentang penyakit ini.
Namun orang pertama yang dengan tepat dan akurat menjelaskan mengenai gejala flu adalah Hippocrates.
Dirinya juga dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern hingga saat ini.
3. Flu Spanyol
Salah satu bencana terburuk sepanjang sejarah adalah Flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1918 dan membunuh hingga 50 juta orang, lebih banyak dibanding korban perang dunia.
4. Pengobatan yang Tak Biasa
Saat wabah flu Spanyol, belum ditemukan pengobatannya karena penicillin baru ditemukan pada 1928.
Sebelumnya, pengobatannya dilakukan dengan cara yang mungkin terdengar aneh bagi kita.
Misalnya, minum whiskey, makan dan mandi bawang, menghindari pakaian ketat, dan membelah dada untuk menghilangkan lendir dan darah dari paru-paru.
(Baca juga : Cegah Demam dengan Makanan Ini, Nomor 6 Jarang Orang Tahu!)
5. Virus yang Kuat
Virus penyebab flu bisa menempel, bahkan sampai melewati perjalanan jauh.
Selain itu, virus flu juga bisa bertahan dalam berbagai kondisi, dan akan aktif berminggu-minggu di tubuh seseorang.
6. Vaksin Bisa Menyebabkan Alergi
Kebanyakan vaksin influenza diinkubasi dalam telur sehingga memiliki sedikit kandungan protein.
Jadi, pasien yang memiliki alergi pada telur bisa saja alergi setelah diberi vaksin flu.
7. Lebih Mematikan Dibanding Ebola
Influenza membunuh lebih banyak orang dibandingkan penyakit mematikan lain, seperti Ebola.