EP juga terlihat depresi dan sering mengeluarkan unek-unek padanya.
"Itu memang adik kakak, dua-duanya kayanya memang depresi. Empat hari ke belakang yang kakaknya datang ke sini curhat macam-macam. Memang kelihatan kaya orang lagi depresi," tutur Imas seperti dilansir NOVA dari Grid.ID.
Berdasarkan keterangan kakak kandung korban, EP dan ES mengalami gangguan psikis selama 8 tahun belakangan karena ibu kandungnya meninggal dunia.
"Masalah kejiwaan. Mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2006 pada saat ibu kandungnya meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus melalui keterangan tertulis pada Senin (24/7), seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Agar Suami Tidak Selingkuh dan Melirik Wanita Lain, Istri Wajib Penuhi Kebutuhan Ini ya...
EP dan ES juga pernah dirawat di Yayasan Penuai Indonesia di Cikeas, Bogor.
"Keduanya pernah dirawat di Panti Rehab Kejiwaan sebuah yayasan di Bogor," kata Kepala Polsek Cibeunying Kidul Kompol Anton Purwantoro di lokasi kejadian, Senin malam.
Anton menambahkan, melalui keterangan adiknya, Rionald Parubak, kedua korban telah mengalami depresi sejak lama.
Bahkan salah satu adiknya juga masih direhabilitasi kejiwaannnya di tempat tersebut.
"Salah satu adik mereka juga masih di rehabilitasi (karena depresi)," ujar Anton.
Baca juga: Ayu Ting Ting Kembali ke Pesbukers, Komentar Umi Kalsum dan Bilqis Bikin Kaget
Petugas Cleaning Service Operational (CSO) Apartemen Gateway, Yuda Mulia (36) mengungkapkan ia sempat melihat satu di antara pelaku bunuh diri tersebut beberapa hari yang lalu.