Cairan Bening yang Keluar Sebelum Suami Ejakulasi, Bikin Hamil Enggak Ya? Ini Jawabannya!

By Dionysia Mayang, Rabu, 26 Juli 2017 | 10:21 WIB
Memahami Lonjakan Perubahan Hormon Seksual pada Perempuan (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Mungkin banyak yang pernah bertanya-tanya soal ini, apakah cairan bening yang keluar sebelum suami ejakulasi bisa membuat kita hamil?

Menurut Medical Daily, pra-ejakulasi yang disebut sebagai cairan pra-ejakulasi atau cairan preseminal adalah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar cowper, dua kelenjar kecil yang berada di sepanjang saluran reproduksi/kemih laki-laki.

Cairan bening ini biasanya keluar ketika ereksi, meski tak semua laki-laki mengalaminya. 

Cairan praseminal yang bening ini berfungsi untuk membantu menetralkan lingkungan asam dari uretra dan juga membantu melindungi sperma yang akan keluar.

Baca Juga: Waspada, 5 Kebiasaan Ini Berbahaya Bagi Kesehatan Reproduksi Perempuan

Cairan yang juga disebut pra-mani ini tidak mengandung satupun sperma, yang artinya cairan ini tidak bisa membuahi sel telur. 

Namun, jika masih ada sisa sperma dalam uretra dari ejakulasi sebelumnya, ini bisa masuk dalam cairan pra-ejakulasi tersebut.

Sisa sperma bisa masuk kembali ke ujung penis ketika gairah sedang tinggi, sehingga ikut terangkut dalam cairan ini.

Jika demikian, maka ada potensi sperma ikut masuk ke tubuh pasangan seksual.

Baca Juga: Sperma Tumpah Setelah Ejakulasi? Ternyata Masih Bisa Sebabkan Kehamilan lo!

Dalam kondisi tersebut, cairan pra-mani dan hubungan seksual tanpa kondom atau alat kontrasepsi bisa menyebabkan kehamilan. 

Sekali sperma dalam cairan pra-ejakulasi masuk ke dalam vagina, ia dapat membuahi sel telur, bahkan jika pria menariknya keluar sebelum ejakulasi. 

Peluang hamil dari cairan praejakulasi jauh lebih kecil dari peluang hamil karena cairan semen, tetapi kemungkinannya tetap ada.

Sebuah studi tahun 2011 menemukan sampel pra-ejakulasi bisa mengandung sperma motil.

Baca Juga: Siapa Bilang Bercinta Saat Hamil Tidak Aman? Justru, Sperma Bisa Lancarkan Proses Persalinan lo!

Dari 27 laki-laki yang jadi partisipan studi, 11 orang memproduksi cairan preseminal yang mengandung sperma.

Dalam 10 kasus tersebut, kebanyakan sperma tersebut adalah sperma motil. Itulah mengapa kontrasepsi harus terus digunakan jika ingin mencegah kehamilan.

Nah, kesimpulannya, bagi yang ingin menunda kehamilan tentu saja harus menggunakan kontrasepsi untuk mencegah sperma termasuk cairan pra-ejakulasi ini masuk ke vagina kita.(*)