- Indra perasa yang berkurang
- Kesulitan menunjukkan ekspresi pada wajah dan bahkan kesulitan menutup mata atau tersenyum
- Lumpuh total pada salah satu sisi wajah. Umumnya, gejala dapat berlangsung selama beberapa jam, atau mungkin bahkan beberapa hari.
Baca juga: Ternyata, Terlalu Asyik dengan Laptop dan Gadget Bisa Timbulkan Cedera Saraf
Dr. David Putrino, seorang Asisten Profesor Rehabilitasi Kedokteran di Icahn School of Medicine di Gunung Sinai menjelaskan bahwa Bell’s Palsy terjadi lantaran saraf kranial, yakni saraf yang bertanggung jawab atas kerja semua yang ada di kepala, mulut, dan juga tenggorokan alami kerusakan di satu sisi.
"Ketika saraf tersebut rusak, dan harus sembuh, dan penyembuhan saraf seperti itu tentunya memakan waktu yang cukup lama.
Begitu proses penyembuhan saraf dimulai, terapi fisik menjadi sangat penting untuk membantu otot ekspresi wajah pulih secara normal,” ujar Putrino.
Baca juga: Dingin Ekstrem Picu Kerusakan Sel Saraf Tepi, Ini Penyebabnya
Apa penyebab Bell’s Palsy?
Walaupun penyebab penyakit belum dipastikan, tapi beberapa studi menunjukkan bahwa penyakit ini biasanya terkait dengan paparan virus.
Beberapa virus dapat menyebabkan Bell’s palsy termasuk:
- Herpes kelamin (herpes simplex)