NOVA.id - Meski fisiknya sudah tak lagi muda, namun semangat Abah Tarma (94) tak pernah pudar.
Demi sesuap nasi, ia rela menghabiskan waktu di usia senjanya untuk berjualan balon.
Dilansir dari Tribun Jabar, Abah Tarma mengaku bahagia dan bersyukur bisa memperoleh rezeki dari berjualan balon.
(Baca juga: Cantiknya Gaya Olla Ramlan Saat Hamil Besar, Contek Busananya yang Stylish!)
Menurutnya, hal ini jauh lebih baik dibandingkan mengemis di tengah jalan.
"Malu lah kalau ngemis, selagi bisa berusaha kenapa harus mencari rezeki dengan berharap belas kasihan," ujar Abah Tarma seperti dilansir dari laman Tribunnews.com.
(Baca juga: Perang Komentar dengan Suami Mantan Istrinya, Daus Mini Malah Dapat Cibiran)
Sehari-hari, Abah Tarma menjajakan dagangannya di kawasan Jalan Sultan Agung Tirtayasa, Kota Bandung.
Selain itu ia juga mengaku enggan jika harus minta pada anak-anaknya yang sudah memiliki kesibukan dan keperluannya masing masing.
Sekarang lansia asal Kabupaten Garut ini mengontrak di rumah petak di kawasan Jalan Progo, Kota Bandung.
(Baca juga: Duh, Musdalifah Cabut Gugatan Cerainya, Apa yang Terjadi?)
Mirisnya, setiap hari ia harus meniup balon untuk dijual, padahal diakuinya ia sudah tidak sanggup untuk meniup balon-balonnya.
Balon dengan beberapa figur kartun ia jual seharga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
(Baca juga: Heboh! Al Ghazali Pegang Minuman Keras Bareng Dua Wanita)
Ia mengatakan biasanya balonnya ditawarkan ke orang dewasa yang sedang membawa anak kecil.
Sehari dirinya dapat membawa lima sampai 10 balon, tetapi hanya laku dua atau tiga balon dan jika sedang sepi balon itu kembali dibawa pulang dengan utuh.
(Baca juga: Dua Bocah SD Diduga Dipaksa Orangtuanya Mengemis)
Untuk berjualan balon itu dari pagi ia harus berkeliling berjalan kaki di sekitar Taman Lansia, Jalan Sultan Agung Tirtayasa dan sore harinya jika masih bertenaga ia berjalan hingga ke Simpang Dago. (*)
(Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul ‘Inspiratif, Kakek 95 Tahun Ini Tetap Jualan Balon dan Pantang Meminta-minta ke Anak’)