Cerita di Balik Secangkir Teh Pencegah Pikun, Ini Penjelasan Pakar

By Dionysia Mayang, Kamis, 3 Agustus 2017 | 02:38 WIB
Ternyata Secangkir Teh Sehari Bisa Cegah Pikun, Lho! Simak Penjelasannya Berikut (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Tetap memiliki ingatan yang baik adalah salah satu keinginan setiap orang.

Sayangnya, menjaga ingatan tak mudah. Resiko terkena demensia, kondisi hilang ingatan secara keseluruhan di usia lanjut cukup besar.

Namun, ada sebuah cara yang mungkin bisa membantu kita terhindar dari resiko demensia.

Sebuah studi dari National University of Singapore menemukan minum teh bisa mengurangi risiko kerusakan kognitif sampai 50 persen.

(Baca juga : Ingin Rumah Bebas Kecoa? Pakai 5 Benda Ini, Nomor 3 Paling Gampang Dicari)

Penurunannya bahkan bisa mencapai 86 persen untuk orang dewasa yang memiliki resiko genetik penyakit Alzheimer.

Studi ini dilakukan pada 957 lansia etnis Cina berusia lebih dari 55 tahun.

“Meskipun penelitian dilakukan pada lansia beretnis Cina, hasilnya juga bisa diterapkan pada etnis lain. Temuan kami memiliki implikasi penting untuk pencegahan demensia,” kata Feng Lei, peneliti.

(Baca juga : Mam dan Dad Punya Pola Asuh Berbeda untuk Si Kecil? Simak Tips Berikut)

Ia mengatakan, meskipun sudah ada uji coba obat berkualitas tinggi, terapi obat-obatan yang efektif untuk gangguan saraf otak seperti demensia tetap sulit dipahami dan strategi pencegahan saat ini jauh dari memuaskan.

“Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Data dari penelitian kami menunjukkan bahwa gaya hidup sederhana dan murah seperti minum teh sehari-hari dapat mengurangi resiko seseorang terkena gangguan neurokognitif pada hari tua,” katanya.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of Nutrition, Health & Aging. Responden memberikan informasi tentang jumlah teh yang mereka minum dari tahun 2003 sampai 2005. Para peneliti juga menilai fungsi kognitif mereka setiap dua tahun sampai tahun 2010.

(Baca juga : Tinggalkan Laudya Cynthia Bella, Afie Kalla Kini Tunangan dengan Aktris Tistha Nurma?)

Mereka juga mengumpulkan data tentang gaya hidup, kondisi medis, dan aktivitas fisik dan sosial. Feng mengatakan, manfaat jangka panjang tersebut didapat karena ada senyawa bioaktif pada daun teh, seperti katekin, theaflavin, thearubigins dan L-theanine.