Miris! Agar Tetap Bisa Bersekolah, Bocah Ini Rela Ikut Sang Ayah Mulung Barang Bekas

By , Rabu, 9 Agustus 2017 | 08:44 WIB
Sabna (10), anak pemulung di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, ini terpaksa mengumpulkan buku bekas yang dibuang warga seperti buku tulis dan buku bacaaan yang dibuang warga ke tong sampah agar bisa digunakan menulis di sekolah. (Nova)

NOVA.id - Demi bisa bersekolah seperti anak-anak seusianya, Sabna (10), seorang bocah asal Mamuju Utara, Sulawesi Barat, tak sungkan ikut ayahnya memulung barang bekas atau rongsokan.

Selain memungut barang-barang bekas, Sabna juga mengumpulkan buku-buku bekas yang dibuang warga ke tong sampah, seperti buku tulis dan buku bacaan yang sudah lusuh.

Baca juga: Akhirnya! Ini Dia Para Pemenang Lomba Masak ‘Saat Ramadhan, Saatnya So Good’

Buku-buku itu akan dipergunakan siswi kelas I ini untuk menulis maupun belajar, dengan teman-temannya di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI) Pasangkayu, Mamuju Utara.

“Buku-buku yang saya dapat saya kumpulkan untuk pakai menulis di sekolah. Baju saya dikasih orang,” tutur Sabna ketika ditemui, Rabu (9/8), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Sofyan mengatakan, sehari-hari dia berprofesi sebagai sopir becak motor.

Namun karena butuh uang, dia juga kerap keliling mencari barang bekas.

Anaknya juga kerap turut serta.

Baca juga: Najwa Shihab Berhenti dari MetroTV, Kerabat Ungkap Alasan Sebenarnya Seperti Ini

Selama ini, Sabna dan ayahnya, Sofyan, tinggal menumpang di gubuk reyot berdinding plastik bekas milik orang lain. 

Jika hujan, bocor di mana-mana dan Sabna serta ayahnya segera menepi ke sudut ruangan yang tidak bocor agar bisa berteduh sambil berharap hujan segera reda.

Sayangnya, gubuk kecil berukuran 2 x 3 meter yang mereka diami itu, tak ada listrik yang mengalir. 

Baca juga: Salut, Pria Ini Rela Pertaruhkan Nyawa Selama 5 Tahun Demi Pendidikan Berkualitas Bagi Anak-anak di Desa

Sofyan dijumpai di rumahnya di Dusun Labuang, Kelurahan Pasangkayu, Mamuju Utara. 

Sofyan bercerita, Sabna baru bisa mengenyam pendidikan sekolah dasar setelah salah seorang warga yang prihatin dengan kondisi kehidupan keluarganya.

Secara sukarela warga itu mendaftarkan Sabna ke salah satu sekolah.

Dia juga mengakui bahwa baju seragam anaknya juga didapat dari dermawan yang prihatin dengan kehidupannya.

Sofyan menuturkan, dirinya sebenarnya tak mampu menyekolahkan anaknya lantaran pendapatannya jauh dari cukup.

“Pendapatan saya dari hasil jualan kardus bekas tak seberapa."

"Jangankan untuk biaya sekolah, biaya hidup sehari-hari saja jauh dari cukup,” tuturnya.

Baca juga: Menyentuh! Ini Jeritan Hati Anak-anak Tora Sudiro Beri Dukungan untuk Sang Ayah Tercinta

Mufniati, guru Sabna, menyebutkan, Sabna tergolong murid yang tekun dan rajin belajar di sekolah.

Sabna rajin datang ke sekolah.

Namun pada hari itu, sang guru mengaku tak melihat Sabna.

Mereka sudah sama-sama maklum bahwa Sabna tidak masuk karena harus membantu orangtuanya.

“Dia anaknya rajin, tapi barusan hari ini tidak masuk sekolah,” tutur Mufniati. (*) Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul, "Bantu Ayah Memulung, Bocah Sabna Kumpulkan Buku Bekas untuk Sekolah."