NOVA.id - Menikah di usia yang dirasa kurang tepat adalah sebuah risiko. Umumnya rata-rata perempuan merasa siap untuk menikah saat berusiam 25 tahun, sedangkan pria dimulai sejak usia 27 tahun.
Namun, bagaimana jika kita menikah di usia yang tak lagi tergolong 'muda'? Seperti usia kisaran 35-40 tahunan ke atas.
Memang tidak ada salahnya menikah di usia tersebut, tetapi akan ada saatnya kita dan pasangan mulai merasakan gejolak psikologis. Salah satunya, rasa tak percaya diri, dalam hal ini bisa meliputi soal seks dan kemungkinan untuk mempunyai keturunan.
Baca juga: Impotensi, 1 dari 5 Fakta Diabetes yang Pengaruhi Kesuburan Suami
Seperti yang dirasakan seorang perempuan bernama Keith.
Dilansir dari womenshealthmag.com, Keith dan sang suami yang takmau disebutkan namanya menikah di usia 40an.
Keduanya sama-sama pernah berumah tangga sebelum akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah.
Keith bercerita, konon pria yang kini telah menjadi suaminya itu selalu dianggap memiliki 'libido' atau gairah seksual yang rendah. Karena hal itulah, ia diceraikan oleh sang mantan istri.
Baca juga: Ini 5 Posisi Seks yang Bisa Berikan Anda Lebih Banyak Energi, Nomor 3 Wajib Dicoba
Namun, hal itu berubah semenjak ia bertemu dengan Keith.
Rupanya Keith memiliki taktik tersendiri agar suaminya itu jadi bergairah.
Bagaimana caranya? Keith menuturkan, hal itu berawal dari dirinya. Ia berubah jadi super aktif demi menumbuhkan rasa ingin bercinta pada suaminya itu.
"Kami banyak bepergian bersama dan melakukan hubungan seks di setiap kesempatan, seperti di tempat tidur seorang teman di sebuah pesta makan malam, di restoran kamar mandi, bahkan di luar, yakni di taman!" kata Keith.
Baca juga: Wow, Tidur Telanjang Ternyata Banyak Manfaatnya, Salah Satunya Bikin Seks Semakin Bergelora
Tak berlangsung lama, dua tahun terakhir adalah perjuangan bagi Keith dan suaminya. Tepatnya ketika keduanya mulai memasuki usia 50an, Keith (59) dan suaminya (56).
Penyebabnya adalah ternyata suami Keith mengalami 'disfungsi ereksi' atau impotensi, yaitu ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk melakukan senggama yang memuaskan.
Suami Keith pun memilih untuk diam dan tidak membicarakan masalah itu kepadanya. Sebaliknya, tak disangka ternyata Keith pun menyadari masalah yang dialami suaminya itu.
Baca juga: Dari Gairah Seks Turun Hingga Ukuran Penis, 6 Dampak Obesitas pada Kehidupan Seksual
Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi berkonsultasi ke dokter, dan apa hasilnya?
"Ya, sekarang saya tahu bahwa 'disfungsi ereksi' (ED) adalah masalah fisik yang sebenarnya. Dalam kasus suami saya, hal ini disebabkan oleh diabetes disertai riwayat kebiasaan sang suami yang merokok dan tidak pernah berolahraga," jelasnya.
Hingga akhirnya sang dokter memberikan sebuah resep, yaitu pil untuk memperbaiki kemampuan ereksi pada penis serta daya tahan seks pada pria dewasa.
Baca juga: Aduh! 5 Kebiasaan Buruk Suami yang Sebabkan Disfungsi Ereksi
Selain itu suami Keith juga diwajibkan untuk berhenti dari kebiasaan merokoknya dan giat berolahraga.
Keith juga menganjurkan, terlepas dari kegiatan seksual kita dengan pasangan, perlu adanya perbaikan dalam tingkat emosional kita.
Seperti perbanyak berdiskusi dan saling berkomunikasi demi menumbuhkan hubungan emosional yang berkualitas. (*)