Benarkah Selingkuh Bikin Ketagihan? Ini Fakta yang Terjadi!

By Laili Ira Maslakhah, Minggu, 27 Agustus 2017 | 05:18 WIB
Pergoki Suami Selingkuh? Ikuti 7 Cara Berikut untuk Mengatasinya (Laili Ira Maslakhah)

NOVA.id – Dalam beberapa kasus, nyatanya selingkuh bisa membuat orang ‘ketagihan’.

Dalam hal ini, seseorang yang pernah melakukan selingkuh akan mengulangi perbuatannya tersebut.

Baca juga: Perjuangan Ibu Ini Bikin Bangga, Ia Mampu menghidupi Anaknya Meski Diselingkuhi Suami Saat Hamil 3 Bulan

Dilansir dari Kompas.com, menurut sebuah penelitian dari Universitas Denver, Amerika, orang yang pernah selingkuh pada hubungan pertamanya ternyata tiga kali lebih mungkin untuk mengulanginya lagi pada hubungan selanjutnya.

Sementara itu, pada orang yang pernah diselingkuhi pasangannya pada hubungan pertamanya ternyata saat menjalin hubungan selanjutnya ia juga cenderung akan berselingkuh.

Baca juga: Ooh.. Ternyata Ini Media Sosial yang Paling Sering Dipakai untuk Selingkuh!

Dalam penelitian tersebut, peneliti meminta 484 orang (hampir 70 persennya wanita) untuk menjawab pertanyaan tentang dua jenis hubungan romantis.

Dari seluruh partisipan studi, 44 persen mengaku pernah berhubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya saat ini.

Selain itu, 30 persen responden mengatakan pernah diselingkuhi pasangannya.

Hasil penelitian serupa juga pernah disimpulkan dari penelitian tahun 2016.

Baca juga: Panci dan Wajan Gosong? Coba Lakukan Ini

Disebutkan bahwa orang yang pernah selingkuh, sebelumnya juga pernah melakukannya.

Lantas, apakah itu berarti orang yang tidak setia tak bisa berubah? Tidak selalu.

Walau penelitian itu menyebutkan orang yang selingkuh bisa mengulanginya lagi, tetapi tidak selalu.

Menurut psikolog Frank Dattilio, kita tetap bisa percaya pada pasangan yang sudah pernah berselingkuh sebelumnya. Namun, diskusikan dengan pasangan tentang kesetiaan.

Baca juga: Ditanya Soal Cincin di Jari Manis, Ini Jawaban Agnez Mo

"Jika dia mengabaikan atau tidak serius, itu adalah tanda pasangan Anda tidak layak mendapat kepercayaan dan komitmen Anda. Tetapi jika ia serius ingin mengubah sikapnya, ia layak mendapat kesempatan baru," katanya. (*)

(Lusia Kus Anna / Kompas.com)