Sedih! Kisah Nurlina Berjuang Hidup Lawan Kanker Payudara Stadium 4 Sempat Ditolak RS dan Diceraikan Suami

By Firli Athiah Nabila, Senin, 4 September 2017 | 14:19 WIB
Nurlina harus berjuang melawan kanker payudara stadium empat. (Firli Athiah Nabila)

NOVA.id - Nurlina, pasien kanker payudara stadium empat asal Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa menumpang di Puskesmas Pembantu Pasiang.

Wanita malang ini sempat dirujuk Rumah Sakit Umum Polewali Mandar ke Rumah Sakit Regional dr Wahidin, Makassar. 

Namun di RS dr Wahidin selama hampir dua bulan, ia mengaku tidak menjalani kemoterapi ataupun operasi. Ia pun memilih pulang ke kampung halamannya.

Baca juga: Deodoran Bisa Menyebabkan Kanker Payudara? Ini Penjelasannya

Karena tak punya sanak keluarga yang bersedia menampungnya, Nurlina kini terpaksa tinggal di salah satu ruangan di puskesmas pembantu Pasiang, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, sejak lebih dari dua pekan terakhir.

Di Puskesmas pembantu itu, Nurlina berjuang melawan rasa sakit. Ia berharap penyakit kanker yang sudah menjalar hingga ke badan dan lengannya itu bisa sembuh.

Nurlina kini hanya mengandalkan ramuan atau obat tradisional dari dedaunan alami.

"Saya sudah berulang kali katanya mau dikemoterapi, tapi sampai batas waktu yang dijanjikan tak kunjung ada. Saya hanya diminta petugas untuk banyak bersabar dan berdoa," tutur Nurlina.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Agar Sel Kanker Payudara Tak 'Hidup' Lagi

Sementara itu, putri Nurlina, Arlin (8) yang pendidikannya sempat terkatung-katung lantaran ibunya harus berpindah-pindah menjalani perawatan kini dititipkan di seorang bidan bernama Fitri. Bidan Fitri bersedia membantu merawat dan menyekolahkan Arlin.

"Saya sudah bilang sama bidan, kalau kelak saya meninggal saya berharap anak saya dirawat baik-baik agar bisa tumbuh normal seperti anak-anak lainnya meski tanpa kehadiran saya," kata Nurlina.

Dia pasrah dengan kondisi penyakitnya yang tak kunjung membaik.

Sementara itu, bidan Fitri sudah berupaya membantu Nurlina dan anaknya keluar dari masalah sosial yang dihadapinya. 

Baca juga: Tak Perlu Panik, Kenali 5 Benjolan yang Bukan Penanda Kanker Payudara

Ia juga akan memasukkan Arlin ke sekolah tak jauh dari Pustu Pasiang agar bisa bersekolah seperti anak-anak seusianya.

Bidan Fitri juga menceritakan, sebelumnya Nurlina merantau ke Kalimantan bersama suaminya. Karena cerai dari suaminya, dia pun pulang ke Polewali Mandar.

Nurlina membawa satu dari dua anaknya, yakni Arlin. Sedangkan satu saudara Arlin ikut bersama sang ayah di Kalimantan.

Menurut Fitri, Nurlina sempat terkatung-katung di Kalimantan hingga dengan bantuan sejumlah keluarga dan tetangganya di Polewali Mandar, ia dan anaknya akhirnya dibawa ke Polewali Mandar.

Baca juga: Bahaya! Jangan Minum Kopi Saat Perut Kosong, Begini Akibatnya

Nurlina sempat dirawat di Pustu Pasiang dan RSU Polewali Mandar setelah pemerintah setempat menguruskan kartu BPJS. 

Karena kondisinya tak kunjung membaik, ia kemudian dirujuk ke Makassar dan sempat dirawat di Rumah Sakit dr Wahidin selama hampir dua bulan.

Bidan fitri mengaku tidak tahu apa alasan RS dr Wahidin mengembalikan pasien rujukan tersebut ke Polewali Mandar.

"Saya sendiri tidak tahu apa alasan Nurlina dipulangkan. Dan, ia sempat berada di rumah sakit Wahidin selama hampir dua bulan sebelum kembali ke kampung," jelas Fitri.

(Junaedi/Kontributor Polewali Kompas.com)