NOVA.id – Fakta yang cukup mengejutkan, ternyata setiap tahun di dunia terdapat 80 juta kelahiran dari kehamilan yang tidak dikehendaki.
Yang lebih mengerikan, 40 juta kelahiran tersebut berakhir dari aborsi. 16 juta di antaranya datang dari perempuan mdua antara 15 hingga 19 tahun, usia berisiko tinggi untuk melahirkan.
Di Indonesia sendiri menurut data dari BKKBN tahun 2016 terdapat 4 juta kelahiran setiap tahunnya, setara dengan jumlah penduduk Singapura.
Sekaligus memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 September, masyarakat kembali diingatkan dengan keluarga berencana.
Tujuannya untuk menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan, menurunkan angka aborsi, menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta mewujudkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan bagi perempuan, anak-anak, dan keluarga.
(Baca juga : Pusar Bodong, Apa Sebabnya Sih? Simak Penjelasannya Berikut)
Dalam rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia, Kontrasepsi Andalan menggelar acara #ThanksToBirthPlanning yang bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan kontrasepsi.
Ditemui di acara ini, Aditya Anugrah Putra, GM Family Planning & Reproductive Health DKT Indonesia mengungkapkan, “Berdasarkan data terkini dari World Contraception Day Coallition diperkirakan bahwa penggunaan kontrasepsi dapat mengurangi 112 juta aborsi, 1,1 juta kematian bayi, dan 150 ribu kematian ibu”.
Dalam acara tersebut, Kontrasepsi Andalan juga meluncurkan Tools Kontrasepsi yang dapat digunakan ketika merencanakan penggunaan kontrasepsi bagi perempuan Indonesia.
“Memahami bahwa pemilihan kontrasepsi merupakan hak personal bagi setiap wanita, untuk itu kami meluncurkan Tools Kontrasepsi sehingga memudahkan setiap wanita dapat memilih kontrasepsi yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan dan kenyamanannya”.
(Baca juga : Susah Mengubah Pola Makan? Ternyata Ini 3 Alasannya, Salah Satunya Sangat Alamiah!)
Sementara itu, Direktur Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Dr. Eni Gustina, MPH mengungkapkan, “penelitian telah menunjukkan bahwa kontrasepsi merupakan alat investasi kesehatan untuk menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak."
"Pada skala global, kontrasepsi memainkan peran penting dalam memberikan kontribusi bagi tujuan pembangunan berkelanjutan jangka panjang, khususnya dalam penurunan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu”.(*)