NOVA.id - Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit kanker payudara adalah salah satu jenis penyakit yang paling ditakuti hampir semua wanita di dunia.
Mungkin, kita mengetahui bahwa kanker payudara biasanya menyerang wanita yang usianya di atas 40 tahun.
Padahal faktanya, saat ini kanker payudara yang menyerang wanita Indonesia sudah bergeser ke umur yang lebih muda.
Hal ini disebabkan oleh adanya riwayat kanker payudara dalam keluarga. Selain itu, faktor gaya hidup yang tidak sehat.
Ya, gaya hidup yang tidak sehat juga bisa menyebabkan kita terkena kanker payudara loh.
Baca juga: Mengidap Kanker Payudara Selama 7 Tahun, Begini Kisah Pilu Perjuangan Ibunda Natalie Sarah
Misalnya, karena makan berlebihan, minum alkohol, jarang berolahraga, kebiasaan merokok, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, sebaiknya kita mengetahui faktor risiko kanker payudara sejak dini.
Dilansir dari Hello Giggles, berikut adalah 5 faktor risiko terkena kanker payudara yang perlu kita ketahui sejak dini.
1. Payudara padat Pasti, kita menganggap bahwa payudara kita adalah salah satu bagian tubuh yang istimewa.
Tapi taukah Anda bahwa ada kategori khusus yang disebut “payudara padat?”
Pada dasarnya, jaringan payudara kita terdiri dari kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, dan jaringan pendukung (disebut jaringan payudara padat).
Beberapa payudara memiliki jaringan yang lebih padat daripada yang lain.
Kepadatan tidak terkait dengan ukuran payudara atau keras-kenyalnya payudara. Kepadatan payudara hanya bisa diidentifikasi pada mammogram.
Baca juga: Payudara Padat dan Tak Lembek
Mammogram adalah sebuah alat khusus yang menggunakan energi radiasi atau sinar-X yang bertujuan untuk memantau perkembangan dalam jaringan di payudara.
Jika Obgyn kita memberitahukan bahwa kita memiliki payudara yang padat, tandanya payudara kita memiliki jaringan padat yang lebih banyak daripada jaringan lemak.
Mengapa kita membahas mengenai payudara padat?
Karena kanker tahap awal cenderung menyebar lebih cepat di payudara yang padat, dan wanita dengan payudara padat memiliki risiko terkena kanker payudara yang sedikit lebih tinggi daripada wanita lainnya.
2. Riwayat keluarga Hal ini merupakah hal yang paling dasar yang perlu kita ketahui.
Jika keluarga kita ada yang pernah mengidap kanker atau bahkan sedang mengidap kanker, baik itu sudah sembuh atau belum, sebaiknya kita meningkatkan kewaspadaan kita.
Tandanya, bisa saja keluarga kita mewariskan gen tertentu yang dapat meningkatkan risiko kita terkena kanker payudara.
Sebaiknya, kita melakukan cek darah sebagai tindakan pencegahan awal.
Baca juga: 9 Manfaat Tomat Bagi Kesehatan, Salah Satunya Kurangi Risiko Kanker Serviks
3. Alkoholik Tahukah Anda bahwa alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen tubuh, serta hormon lain yang terkait dengan kanker payudara reseptor hormon positif?
Alkohol juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan bisa merusak DNA dalam sel.
Dibandingkan wanita yang tidak minum, minum tiga minuman beralkohol seminggu dapat menyebabkan risiko kanker payudara 15% lebih tinggi.
The American Cancer Society merekomendasikan bahwa, jika kita ingin meminum alkohol, sebaiknya kita tidak minum lebih dari satu kali sehari.
Baca juga: 5 Fungsi Alkohol Yang Sering Ada dalam Obat Kumur, Amankah Digunakan?
4. Belum pernah hamil Tidak jarang bahwa ada pasangan yang tidak ingin memiliki anak terlalu cepat.
Hal seperti ini sebenarnya hanya akan meningkatkan risiko kita untuk terkena kanker payudara menjadi lebih tinggi.
Ditambah lagi, jika ternyata usia kita sudah menginjak 30 tahun. Mengapa demikian?
Karena kanker payudara berhubungan dengan paparan hormon estrogen.
Jika kita memiliki anak bukan pada usia yang seharusnya dan selalu mengundurnya, hal itu memungkinkan jaringan payudara kita untuk terlibat dengan tingkat esterogen yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Baca juga: Terjawab, 7 Penyebab Wanita Tidak Subur Sehingga Sulit Hamil
Percaya atau tidak, sel di payudara kita hanya dianggap "matang" begitu kita memiliki bayi.
Artinya, sel payudara kita "belum matang" dan malah akan menjadi lebih sensitif terhadap estrogen.
5. Menstruasi dini Jika kita menstruasi awal sebelum berusia 12 tahun, sebaiknya tingkatkan kewaspadaan kita.
Penelitian menunjukkan bahwa kita memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara.
Kenaikan hormon memicu onset pubertas, dan waktu antara pubertas dan kehamilan pertama biasanya lebih lama pada wanita yang memulai menstruasi lebih awal.
Mirip dengan tidak pernah hamil, sel-sel payudara kita "belum dewasa" ketika kita menstruasi sebelum berusia 12 tahun, sehingga risiko terkena kanker payudara akan meningkat.
Oleh sebab itu, kita harus mengetahui faktor-faktor penyebab kanker sejak dini, karena risiko terkena penyakit kanker tidak selalu karena faktor keturunan saja. (*)
Putri Amalia/NOVA.id