Baca juga: 5 Gejala Usus Buntu yang Wajib Tahu!
Kemudian, Desy juga bercerita bahwa dokter bertanya tentang kesukaan Salma makan seblak. Salma sendiri yang mengiyakan.
Si dokter, kata Desy, mengaku sudah mengoperasi usus buntu ratusan orang dalam setahun ini karena makan seblak.
Desy pun kembali bertanya kepada dokter, mengapa anaknya bisa terkena usus buntu padahal tidak terlalu suka makan makanan pedas.
"Usus buntu yang ibu alami bukan karena cabainya. Tetapi karena kerupuk mentah kalau disimpan dalam air tapi tidak hancur, malah jadi kenyal. Kebayang enggak bu, akan bagaimana? Begitu pun dalam usus kita. Kerupuk itu tidak akan hancur," kata Desy.
Baca juga: Meski Sehat, Sembarangan Mengonsumsi Buah Bisa Bikin Pencernaan Terganggu, Catat Aturan Makannya!
Mengakhiri kisahnya, Desy berpesan kepada ibu-ibu yang memiliki anak gadis penyuka makanan seblak, agar tidak terjadi infeksi usus. Dia juga mengajak untuk menghindari usus buntu daripada mengobati.
Tanggapan ahli
Akan tetapi, soal kerupuk seblak kenyal yang menjadi pemicu usus buntu dalam kasus ini, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hardinsyah mengatakan tak masuk akal.
"Pertama, kok enggak masuk akal, dalam arti makanan itu masuk ke lambung kita itu dicerna dan dihancurkan. Kemudian masuk ke usus sudah partikel kecil, kecuali kalau dia batu atau biji jambu yang keras," kata Hardinsyah dihubungi Kompas.com, Selasa (10/10).
Menurut Hardinsyah, kerupuk seblak yang berasal dari tapioka (aci) tentu sangat bisa diproses dalam lambung.
"Daging saja ada yang lebih kenyal, seperti kikil, bisa diproses. Karena ada enzim-enzim di dalam lambung kita. Ada enzim untuk mencerna protein, lemak, karbohidrat," katanya.