Wah! Demi Berburu E-KTP, Ribuan Orang Padati TMII

By Amanda Hanaria, Jumat, 20 Oktober 2017 | 11:30 WIB
Suasana antrian pencetakan e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (20/10) (Amanda Hanaria)

NOVA.id - Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak mengira stan pelayanan perekaman dan pencetakan e-KTP yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bisa didatangi ribuan masyarakat.

Sejak digelar pertama kali pada Rabu (18/10/2017), pihaknya hanya menargetkan mampu melayani 50 hingga 100 orang saja setiap harinya di dalam area pameran.

"Kami enggak mengira animo masyarakat bisa seperti ini. Begitu melihat di medsos, viral undangan itu, baru kami kaget."

"Makanya kami antisipasi sejak malam tadi membangun tenda di luar area pameran," kata Sesditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri I Gede Surata, di TMII, Jumat (20/10/2017).

Baca juga: Tak Disangka! Lagi Berduka, Pria Ini Justru Mengamuk Saat Pergoki Perawat Rumah Sakit Perkosa Jenazah Sang Istri yang Baru Meninggal

Setelah "undangan" tersebut viral di medsos, Gede Surata mengakui langsung adanya lonjakan warga yang mendatangi stan-nya pada Kamis (19/10).

"Karena di dalam sudah membeludak dan mengganggu anjungan lainnya maka kami putuskan buat bikin tenda di luar. Jadi mulai tanggal 19 itu antrean massa kami alihkan keluar," imbuh dia.

Dalam "undangan" tersebut dijelaskan bahwa stan Kemendagri yang ada di TMII bisa mendaftar sekaligus mencetak e-KTP langsung dalam waktu sehari.

"Enggak bisa kalau baru merekam data di sini terus langsung ambil. Itu hoax, yang jelas adalah kami di sini membantu masyarakat yang sudah melakukan perekaman tapi enggak kunjung dapat bentum fisik e-KTP nya," ujar dia.

Baca juga: Bantah Sudah Nikah Siri, Akhirnya Didi Mahardika Buka Suara Soal Hubungan Asmaranya dengan Vanessa Angel, Ternyata Putus Gara-gara Hal Ini Toh

Kendati membludak, Gede Surata enggan menyalahkan warga dan penyebar "undangan" tersebut.

Dia malah menyambut warga dan memohon maaf atas kondisi pelayanan yang belum maksimal.