Ciptakan Kepulauan Seribu yang Bersih dan Bebas Sampah, KLHK Lakukan Sejumlah Kolaborasi dengan Sejumlah Institusi

By Amanda Hanaria, Rabu, 25 Oktober 2017 | 11:00 WIB
Ciptakan Kepulauan Seribu yang Bersih dan Bebas Sampah, KLHK Lakukan Sejumlah Kolaborasi dengan Sejumlah Institusi (Amanda Hanaria)

1. Kurangnya kesadaran penduduk Kepulauan Seribu untuk memilih sampah dan mengelola sampah organik.

2. Biaya yang sangat mahal untuk pengangkutan sampah dari Kepulauan Seribu ke wilayah daratan.

3. Perilaku wisatawan yang kurang menyadari akan pentingnya memperhatikan lingkungan sekitar.

4. Sulit membendung sampah yang datang melalui sungai menuju laut.

5. Belum terintegrasi nya sistem pengelolaan sampah antara kepulauan dan daratan.

Baca juga: Ulang Tahun, Venna Melinda Dapat Hadiah Tong Sampah dari Anaknya, Ternyata Ada Pesan Khususnya

BNI 46 melalui program "Ayo Menabung dengan Sampah" memberikan kontribusi dalam pengelolaan sampah yang dikaitkan dengan literasi keuangan sehingga memiliki nilai tambah bagi warga yang ikut serta dan memberikan nilai tambah untuk peningkatan nilai ekonomi.

"Komitmen BNI dalam pengelolaan sampah di Kepulauan Seribu adalah memperluas kerjasama dengan bank sampah untuk menjadi agen 46, serta edukasi dan sosialisasi mengenai "Program Ayo Menabung dengan Sampah" secara berkesinambungan baik kepada bank sampah maupun kepada seluruh warga yang ada di Kepulauan Seribu," ungkap Hermita selaku General Manager Divisi Product Management Bank Negara Indonesia (BNI 46).

Sedangkan Aqua bersama Yayasan Rumah Pelangi juga ikut mengambil andil sebagai penyedia material edukasi, infrastruktur daur ulang dan menjadi penampungan sampah botol plastik yang dikumpulkan untuk diolah menjadi cacahan plastik yang kemudian menjadi bahan baku produk fesyen.

Baca juga: Begini Cara Mudah Hilangkan Noda Bekas Kunyit di Tangan

Karyanto Wibowo sebagai Direktur Pembangunan Berkelanjutan Danone Indonesia memaparkan, "Aqua turut serta dalam kolaborasi ini karena mempercayai bahwa persoalan sampah hanya bisa ditanggulangi jika seluruh pihak bekerjasama memberikan kontribusi dengan maksimal."

Kerjasama berbagai pihak yang meliputi edukasi dan kampanye, membangun titik lokasi pengumpulan sampah,  membangun sistem circular ekonomi, dan mengembangkan sistem transportasi pengangkutan sampah melalui model pengelolaan sampah yang diterapkan ini  diharapkan dapat mengurangi jumlah regulasi sampah.

Sebagai kolaborator nasional, KLHK berperan untuk terus mendorong edukasi, memberikan alternatif teknologi untuk infrastruktur dan menerapkan kebijakan terkait pengelolaan sampah. (*)

Ashara/NOVA.id