NOVA.id - Acara resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasuiton dipastikan akan sangat ramai dan meriah.
Seluruh undangan dari berbagai kalangan juga dipastikan tumplek blek di Graha Saba,Solo yang menjadi venue acara resepsi pernikahan hari ini (8/11/2017).
Ada satu yang membuat unik dan menjadi pusat perhatian undangan lainnya yang datang ke pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
(Baca juga: Tak Hanya Gayanya yang Nyentrik, Pesan Susi Pudjiastuti untuk Kahiyang-Bobby Juga Nyentrik, Apa Pesannya?)
Sebelas orang hadir dengan pakaian adat lengkap khas Indonesia bagian Timur, yakni Papua Barat.
Mereka adalah kepala suku wilayah kepala burung Papua.
Sebut saja George F Mansnandivu, datang dari Papua Barat bersama enam orang temannya.
"Kami datang dari Papua ada 6 orang sejak Minggu (5/11), akan menyusul 5 orang lagi," ujar George, Selasa (7/11). Pria 43 tahun tersebut berencana berada di Solo hingga Kamis.
(Baca juga: Terry Luncurkan Single Terbaru, Lagunya Dalem Banget, Seperti Apa?)
Saat ditanya siapa yang membiayai keberangkatan dari Papua ke Solo, George menyatakan semua biaya ditanggung sendiri.
"Kalau ada kabar kami dibiayai negara, itu informasi salah. Kami semua ke sini menggunakan biaya sendiri, sukarela, bahkan tidak ada fasilitas dinas untuk menjemput kami," papar pria asal Biak tersebut.
Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dari Papua ke Solo tak sedikit yaitu sekira Rp 5 juta untuk satu orang.
(Baca juga: Begini Kehebohan Warga Solo Sambut Tamu Undangan Negara di Depan Graha Sabha Buana)
"Satu kali perjalanan pesawat dari Papua ke sini sebesar Rp 1,68 juta. Untuk ke sini dibutuhkan biaya Rp 5 juta per orang," kata George.
Ia mengaku merasa senang dan bangga bisa datang ke Solo, karena hal tersebut sebagai ungkapan terima kasih kepada Presiden Jokowi.
Menurutnya, Presiden Jokowi melakukan pembangunan yang amat dirasakan warga Papua.
"Kami bangga bisa ke sini karena Pak Jokowi selalu memberikan yang terbaik untuk Papua. Kami rela ke sini. Kami sebagai orang Papua berharap bisa menjalin silaturahmi dengan orang Jawa," kata George. (*)