Tekan Kelahiran Bayi Prematur, Kini Telah Tersedia Fasilitas Inkubator Teknologi Tinggi

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 17 November 2017 | 06:00 WIB
Tekan Kelahiran Bayi Prematur, Kini Telah Hadir Inkubator Teknologi Tinggi (Dionysia Mayang)

NOVA.id - Disebutkan World Health Organization jika Indonesia memiliki tingkat bayi prematur di urutan kelima dunia.

Dari data Biro Pusat Statistik di tahun 2016, tingkat kematian bayi (AKB) mencapai di angka 25 setiap 1000 bayi yang lahir.

Inilah yang menjadi perhatian berbagai pihak karena angka kematian bayi merupakan salah satu indikator tingkat kesehatan sebuah negara.

(Baca juga: Pamer Foto Mesra Berdua, Citra Kirana dan Ali Syakieb Akhirnya Balikan?)

Di Indonesia sendiri, dari Survei Demografi Kesehatan tahun 2012 tercatat angka kematian neonatal atau bayi baru lahir yakni 19 per 1000 kelahiran hidup yang cenderung tidak ada perubahan  sejak satu dekade sebelumnya.

Sedangkan pada tahun 2017 ada sekitar 10.294 kasus atau sekitar 22 kematian bayi per 1000 kelahiran.

Kematian neonatal ini penyebab utamanya adalah bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) yang termasuk di dalamnya prematuritas dan diikuti oleh asfiksia dan infeksi.

(Baca juga: Padahal Tak Makan Apa-apa Saat Tidur, Tapi Kok Tetap Bau Mulut? Ternyata Ini Penyebabnya)

Dari fenomena ini, sebuah penyedia alat pencitraan medis, GE Healthcare mengeluarkan inovasi baru yakni fasilitas premium inkubator dan inkubator hybrid.

Bukan hanya itu, GE Healthcare memperkenalkan fasilitas ini  sekaligus untuk  memperingati Hari Prematuritas Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 November.

Fasilitas premium GE Healthcare untuk inkubator dan inkubator hybrid seberta penghangat ini memiliki sejumlah fitur yang telah disempurnakan dari teknologi sebelumnya.

(Baca juga: Waduh, Istri Sunu Sempat Idolakan Umi Pipik Sampai Berangkat Umrah Bersama)