Karena dalam metode ini sang ibu memberikan stimulasi dan rangsangan langsung kepada bayi dengan sebuah dekapan hangat.
Metode kangguru ini juga memenuhi kebutuhan bayi prematur seperti kehangatan, ASI eksklusif, stimulasi, perlindungan terhadap infeksi, keamanan dan kasih sayang melalui kontak kulit antara bayi dengan ibu atau ibu pengganti (keluarga).
Ia kembali mengatakan, metode ini bisa dilakukan jika bayi prematur sudah dalam kondisi stabil di Rumah Sakit (sambil terus dipantau) dan juga sang ibu sudah siap mengurus bayi di rumah.
(Baca juga: Lakukan Ini Agar Hubungan Terhindar dari Hadirnya Orang Ketiga Saat Tengah Menjalani Long Distance Relationship)
Waktu memberikan metode ini berbeda-beda karena setiap individu memiliki kondisi yang berbeda.
Seorang ibu yang ingin melakukan metode kangguru ini harus benar-benar siap.
Ini karena harus menjaga bayi dengan teliti.
Bukan hanya ibu, pihak keluarga juga harus memusatkan perhatiannya kepada bayi prematur tersebut.
(Baca juga: Boy William Ajak Jessica Iskandar Nge-Vlog, Netizen: Lha, Ini Jodohnya!)
Namun dr. Rina mengatakan, saat seseorang merawat bayi prematur diharapkan tidak mengidap penyakit menular.
Seperti penyakit kulit (jamuran), TBC, dan juga flu.
“Jangan sampai yang merawat bayi prematur memiliki penyakit menular seperti penyakit kulit,TBC dan flu. Pokoknya penyakit yang menular melalui udara dan sentuhan kulit. Hal ini sangat disarankan karena bayi prematur tergolong sensitif” ungkap dr. Rina.
(Baca juga: Tak Marah, Pria Ini Malah Memaafkan dan Tak Segan Memeluk Pembunuh Anaknya, Alasannya Bikin Nangis)
Menjalani metode ini, tentu bayi juga harus terus dipantau dengan dokter.
Bayi prematur harus mendapat skrining untuk melihat perkembangan tubuhnya.
Metode kangguru ini dilakukan hingga sang bayi cukup besar untuk diletakkan di bagian dada ibunya dan saat bayi sudah tidak mau lagi diperlakukan seperti itu. (*)