NOVA.id - Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO sekitar 17,5 juta orang meninggal karena penyakit jantung pada tahun 2012 yang mewakili 31% dari seluruh kematian global.
Penyakit kardiovaskular dapat menyerang siapa saja baik pria dan perempuan tergantung pada gaya hidup.
Pada dasarnya, penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
(Baca juga: Ingin Berat Badan Cepat Turun? Cukup Minum Air Putih dengan Cara Berikut)
Penyakit kardiovaskular di antaranya penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit pembuluh darah perifer, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, aritmia dan penyakit katup, thrombosis vena dalam, dan emboli paru.
Namun ada salah satu faktor risiko yang tidak dapat dihindarkan yaitu gender.
Penyakit kardiovaskular lebih sering terjadi pada pria dibandingkan perempuan hingga usia lanjut.
(Baca juga: Buntut dari Aksi Shafa, Sang Perekam dan Penyebar Video Akan Dipolisikan)
Jangan bernapas lega dulu, kita perlu mengetahui mengapa penyakit kardiovaskular pada wanita berbeda dengan laki-laki.
Menurut Dr. Jetty Hasan Sedyawan, SpJP (K), FIHA, FAsCC, spesialis jantung dan pembuluh darah, kejadian penyakit jantung pada perempuan sebelum menopause sedikit karena terlindungi oleh hormon estrogen.
"Hormon estrogen membuat pembuluh darah lentur sehingga profil lemak baik, kolesterol jahat tidak tinggi. Tetapi setelah menopause, hormon estrogen menurun sehingga angka kejadian penyakit jantung meningkat," jelasnya.
(Baca juga: Wow, Gaya BTS di Karpet Merah AMA 2017 Bikin Fans Susah Tidur)