Kulit dan Otot Miss V Wajib Digunting Saat Persalinan, Apa Alasannya?

By , Selasa, 12 Desember 2017 | 12:27 WIB
Ilustrasi (Nova)

Nova.id - Banyak bunda yang merasa stres dan ketakutan menjelang persalinan.

Apalagi membayangkan bagaimana kulit dan otot vagina harus digunting saat persalinan normal.

Proses tersebut disebut juga dengan istilah episiotomi.

Bayangan rasa sakit pada saat episiotomi memang selalu menghantui para Mama hamil.

Padahal, rasa ketakutan berlebih itulah yang membuat proses persalinan tidak berjalan dengan lancar.

Sebenarnya Bagaiamana Bentuk Vagina yang Normal?

Lalu, kenapa kulit dan otot vagina harus digunting saat persalinan?

Tujuan episiotomi adalah untuk melebarkan jalan lahir agar bayi dapat keluar dengan lebih cepat.

Biasanya dokter akan memberikan anestesi lokal untuk menghilangkan nyeri.

Namun, dalam keadaan darurat episotomi dilakukan tanpa anestesi lokal.

Akan tetapi, prosedur ini biasanya hanya dilakukan jika Mama mengalami beberapa kondisi tertentu, seperti:

1. Gawat janin (foetal distress)

Gawat janin yang dimaksud adalah jika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen saat proses persalinan tersebut.

Sedangkan, bayi harus segera dikeluarkan untuk menghindari risiko bayi lahir dalam keadaan meninggal atau cacat.

Biasanya, kondisi ini ditandai dengan adanya peningkatan atau penurunan pada detak jantung bayi secara drastis.

2. Daerah otot-otot perineum sangat kaku

Kondisi tersebut membuat Mama akan mengalami luka yang lebih luas diperineum atau labia (lipatan disisi kanan dan kiri vagina), sehingga perlu dilakukan pengguntingan kulit dan otot vagina.

Terungkap! 5 Bentuk Vagina yang Disukai Para Pria

Perineum adalah daerah tubuh antara anus dan vulva pada wanita dan sering robek saat persalinan.

3. Bayi dalam posisi sungsang sehingga Mama perlu melakukan episiotomi.

4. Mama sudah terlihat kelelahan karena terlalu lama mengejan sedangkan bayi tak kunjung keluar.

Kondisi tersebut juga membuat kulit dan otot vagina Mama harus digunting.

5. Mama menderita penyakit serius, seperti sakit jantung harus dilakukan episiotomi karena proses persalinan perlu dilakukan sesingkat mungkin.

Episiotomi dilakukan dengan alasan bahwa perobekan dengan pisau bedah lebih baik ketimbang dengan robekan yang tak terkendali, karena hal tersebut dapat berbahaya.

Episiotomi pada dasarnya adalah operasi yang tergolong sederhana.

Dokter menyuntikkan bius lokal ke area vagina agar pasien tidak terasa sakit.

Dokter kemudian akan membuat sayatan yang kemudian akan dijahit setelah bayi lahir.

Sumber: Babycenter.com / Nakita.id