Jangan Asal Tiru Metode BLW ala Selebriti, Begini Cara Memberikan MPASI yang Benar Menurut Ahli

By , Rabu, 13 Desember 2017 | 03:30 WIB
Andien bersama suami dan juga anaknya makan bersama. | instagram.com/andienippekawa (Nova)

NOVA.id - Beberapa waktu lalu, Motede BLW (Baby Led Weaning) yang dicontohkan oleh penyanyi Andien sempat menjadi perdebatan.

Hal ini lantaran Andien memberikan makanan utuh pada anak pertamanya saat berusia 6 bulan sebagai makanan pendamping ASI (MPASI).

Padahal, bayi dengan usia 6 bulan risiko tersedaknya sangat tinggi apabila diberikan makanan padat secara langsung.

Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya

Hal ini disampaikan langsung oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. Tirta Prawitasari, MSc, SpGK, dalam acara Pelatihan ‘Journalist Goes to Campus’ di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Senin (11/12/2017).

Dr. Tirta Prawitasari, MSc, SpGK, pun menganjurkan untuk memberikan MPASI sesuai dengan standar WHO, yakni dimulai dari makanan yang halus terlebih dahulu ke makanan padat.

Baca juga: Apes, Ini yang Terjadi Kalau Masih Nekat Terobos Jalur Busway!

"Risiko tersedak pada anak tentu akan lebih besar apabila langsung memberikan makanan padat. Saran saya lebih baik memberikan MPASI sesuai dengan panduan WHO. Anak dikenalkan dengan makanan, saat makan juga diberi stimulasi-stimulasi seperti metode BLW tetapi secara bertahap dari makanan yang lunak terlebih dahulu. Nanti pasti akan sampai ke tahap itu (memberikan makanan padat) ketika giginya sudah mulai tumbuh dan pencernaan sudah mulai bagus," jelasnya.

Baca juga: Wah, Ternyata Kekurangan Vitamin K Dapat Menyebabkan 5 Masalah Kesehatan Ini

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa makanan yang diberikan dengan metode BLW yang dilakukan oleh Andien belum bisa memenuhi gap kebutuhan gizi anak.

Sebab, ketika anak menginjak usia enam bulan, ASI tidak lagi bisa menutup kebutuhan gizi pada anak, sehingga harus diberikan makanan pendamping yang tepat untuk mengatasi gap tersebut.

Tanpa MPASI yang tepat, anak yang sudah berusia enam bulan akan berpotensi besar untuk kekurangan energi, protein, zat besi dan vitamin A.

Baca juga: Merawat Vagina dengan Cara ini Bisa Cegah Kanker Serviks

“Selain itu, metode BLW yang dicontohkan oleh Andien juga belum bisa memenuhi gap kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh anak. Apabila kita bermain-main dengan peluang pertama MPASI, sebenarnya kita sudah melewatkan banyak sekali peluang untuk memasukan zat besi yang sangat dibutuhkan oleh anak,” jelasnya.

Ia juga menganjurkan untuk memberikan makanan yang bervariasi pada MPASI anak, jangan hanya memberikan satu jenis makanan saja.

Baca juga: Sebelum Mandi, Wajib Baca! Inilah Manfaatnya Mandi dengan Air Dingin

“Terkadang banyak orang yang berpikir bahwa untuk awal MPASI anak hanya diberikan kentang saja untuk perkenalan sudah cukup, tapi mau sampai kapan seperti itu terus (memberikan satu jenis makanan)? Kita akan kehilangan banyak sekali momen. Dari kebiasaan ini, anak tidak memiliki zat besi yang cukup untuk tumbuh optimal,” ungkapnya.

Agar optimal,Dr. Tirta Prawitasari, MSc, SpGK pun mencontohkan beberapa makanan yang mampu menutupi gap kebutuhan gizi anak, seperti gambar di bawah ini.