Polisi menjelaskan, sebelumnya Dmitry menuntut agar istrinya menjalani tes dengan menggunakan alat penguji kebohongan.
Meski Margarita setuju dengan permintaan itu, polisi melanjutkan, Dmitry tetap memotong kedua tangan istrinya itu.
Di rumah sakit, para dokter membutuhkan waktu hingga sembilan jam untuk melakukan pembedahan rumit untuk menyambung kembali kedua tangan Margarita.
Sayangnya, dokter hanya mampu menyelamatkan tangan kiri perempuan itu.
Sementara tangan dan lengan kanan Margarita terlalu rusak akibat perbuatan sang suami.
Sementara itu, Dmitry kini berada di dalam tahanan menunggu hasil investigasi polisi sebelum diajukan ke persidangan.
Dmitry dan Margarita sudah menikah selama lima tahun. Mereka dikaruinai dua putra yang berusia empat dan tiga tahun.
Teman-teman pasangan ini menggambarkan keduanya sebagai suami istri yang amat rukun dan saling mencintai satu sama lain.
"Dia (Margarita) adalah orang yang amat terbuka. Namun, dia tak menceritakan masalah yang dihadapinya di rumah," ujar seorang teman dekat Margarita.
Baca juga: Heboh Pelakor Siswi SMA, Ini yang Terjadi Sebelum Dipecat Dari Sekolah
Sementara beberapa teman lainnya mengatakan beberapa kali mendengar rencana Margarita berpisah dari sang suami.
Sebuah laporan menyebut, Margarita sudah pernah memanggil polisi terkait perilaku suaminya. Namun, polisi yang datang hanya "berbicara" kepada Dmitry.
Seorang teman keluarga Margarita mengatakan, Dmitry pernah mengancam akan membunuh istrinya dan tak takut dipenjara.
Insiden ini terjadi di Desa Panikovo, Serpukhov, tak jauh dari Moskwa pada Senin (11/12). (*)
Ervan Hardoko/Kompas.com Sumber: Mirror