Berlumur Darah, Nindy Temui Kakaknya Lewat Mimpi Sebelum Dimutilasi

By Winggi, Sabtu, 16 Desember 2017 | 07:05 WIB
Kediaman korban mutilasi Karawang di Pati Jawa Tengah (Tribunjateng/Rifqi Gozali) (Winggi)

NOVA.id- Pembunuhan beserta mutilasi kembali terjadi. 

Tragedi ini terjadi di Desa Cirangon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 

Korban bernama Siti Saedah alias Nindy alias Desi Wulansari (21) tewas dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya sendiri di rumah kontrakan mereka. 

(Baca juga : http://nova.grid.id/News/Peristiwa/Mengaku-Bosan-Peluk-Nagita-Raffi-Ahmad-Malah-Peluk-Perempuan-Ini)

Melansir dari Tribunnews, akibat kejadian ini suasana duka pun meyelimuti kediaman keluarga korban di Pati, Jumat (15/17). 

Orang tua korban, Saryani dan Nyami masih menahan kesedihan akan kepergian putri bungsu kesayangan mereka. 

Mereka berusaha tegar dan tidak menuntut apapun selain menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya pada pihak yang berwajib. 

(Baca juga : Usai Duet 'Sempoyongan' Dengan Raffi Ahmad, Komentar Ayu Ting Ting Berikut Justru Dihujat Warganet)

"Saya ikhlaskan kepergian anak saya. Bagaimanapun takdirnya memang seperti itu. Saya serahkan (proses hukum) kepada petugas,” kata Saryadi saat ditemui tribunjateng.com.

Ayah korban mengaku sebelum mendapat kabar kejadian naas yang menimpa anaknya ini keluarga sudah mendapat firasat yang tidak enak. 

Firasat tersebut dialami oleh kakak pertama korban, Srimurwati yang kini tengah bekerja di Hongkong. 

(Baca juga : Korban Mutilasi di Karawang Sempat Tulis Surat, Isinya Bikin Menyayat Hati)

Nyami, ibu korban mengatakan, jika anak pertamanya yang bekerja di Hongkong menghubungi keluarga bahwa dia bermimpi bertemu dengan adiknya dengan lumuran darah. 

"Anak pertama saya yang bekerja di Hongkong menghubungi keluarga bahwa dia bermimpi didatangi adiknya dengan berlumuran darah," kata Nyami.

Seolah minta pertolongan, Nindy datang dengan lumuran darah. 

(Baca juga : Ini Dia Daftar Kasus Kejahatan Sepanjang 2017 yang Bikin Heboh Publik, Nomor 2 Paling Sadis)

“Tidak tahunya sehari kemudian ada kabar kalau firasat itu benar-benar mengenai anak saya. Sementara saya tidak ada firasat apapun,” katanya.

Dalam kasus mutilasi ini polisi menetapkan suami korban, Muhammad Kholil sebagai tersangka. 

(Baca juga : Pasca Gempa Besar Melanda Selatan Pulau Jawa, Ternyata Begini Dampaknya, Bikin Ngeri!)

Penetapan ini bermula saat dia membuat laporan ke polisi jika telah kehilangan istrinya. 

Saat itu Kholil beralibi dan tak bisa menunjukkan bukti-bukti kehilangan istrinya dan kronologi yang ia jelaskan juga janggal.

Polisi pun akhirnya menyelidikinya dan menemukan kecurigaan. (*)

(Tribun Jateng /  Rifqi Gozali)