NOVA.id- Merasa berbeda, seorang yang menderita autisme memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Ia juga menuliskan sebuah catatan yang membuat hati menangis.
Bocah tersebut bernama Jack Rogan.
(Baca juga : 5 Potret Kemesraan Nindy Bersama Suaminya Sebelum Dimutilasi)
Melansir TribunWow.com dari laman Metro, ia menulis pesan 'Saya berharap mama membunuhku' dan juga ia pernah bertanya ' apa yang salah denganku.'
Tak jarang bocah itu mengatakan perkataan yang negatif.
Ibunya, Kerry Linnell pun menuliskan beberapa catatan tentang perkataan negatif putranya tersebut.
(Baca juga : Berlumur Darah, Nindy Temui Kakaknya Lewat Mimpi Sebelum Dimutilasi)
Salah satunya yakni ' Bakar aku hidup-hidup' dan 'kubur aku di sebuah pemakaman.'
Linnell mengatakan jika putranya pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan gunting.
Setelah percobaan bunuh diri tersebut, Linnell membawa anaknya ke Rumah Sakit anak-anak Alder Hey di bulan Oktober.
(Baca juga : Pasca Gempa Besar Melanda Selatan Pulau Jawa, Ternyata Begini Dampaknya, Bikin Ngeri!)
Sayangnya, dokter mengatakan jika di unit spesialis tidak ada tempat tidur yang tersisa meskipun sudah dinyatakan dalam keadaan tertekan.
Akhirnya staf medis rumah sakit tersebut menempatkannya di sebuah bangsal , meski tak ada perawatan kesehatan mental.
"Jack tinggal di sana selama tujuh minggu," ujar Linnell.
(Baca juga : Mengaku Bosan Peluk Nagita, Raffi Ahmad Malah Peluk Perempuan Ini)
Sang ibu mengungkapkan jika Jack mulai bicara tentang bunuh diri ketika ia masuk ke sekolah baru di tahun lalu.
Linnell mengatakan ini merupakan situasi yang mengerikan.
Hal ini menghancurkannya dan ia pun tidak dapat memberikan apa yang anaknya butuhkan.
(Baca juga : Usai Duet 'Sempoyongan' Dengan Raffi Ahmad, Komentar Ayu Ting Ting Berikut Justru Dihujat Warganet)
"Jack menulis pesan yang meminta saya untuk membunuhnya, bertanya 'siapa dia sebenarnya', ' mengapa dia orang yang buruk seperti itu' dan ' memohon semua orang melupakannya." Jelas Linnell.
"Dia bertanya mengapa dia tidak punya teman dan mengatakan bahwa ingin dikuburkan ke dalam tanah dan diletakkan tulisan RIP di atasnya." lanjutnya.
Linnell mengatakan jika Jack merasakan ada perbedaan pada dirinya.
"Seiring bertambahnya usia, dia menyadari betapa berbedanya perlakukan dunia terhadapnya, dan ini membuat dia merasa seperti orang yang buruk." ungkap Linnell.
(Baca juga : Korban Mutilasi di Karawang Sempat Tulis Surat, Isinya Bikin Menyayat Hati)
Jack juga menjadi brutal dengan memukul sang ibu dengan keadaan tersebut.
"Dia akan menendang dan memukul saya, menarik rambut saya, menggigit dirinya sendiri dan mencoba menarik telinganya. Kemudian dia mulai terisak dan mulai mengatakan hal-hal buruk itu." tambahnya.
(Baca juga : Ini Dia Daftar Kasus Kejahatan Sepanjang 2017 yang Bikin Heboh Publik, Nomor 2 Paling Sadis)
Pada sebuah halaman di media sosial Facebook yang dibuat oleh pihak keluarga dan kerabatnya, akhirnya muncul sebuah petisi yang berisi keadilan untuk anak-anak dengan masalah kesehatan mental.
Masalah ini pun kerap mendapatkan perhatian dari warganet dan masyarakat di Inggris. (*)
(TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)