NOVA.id- Penyakit HIV/AIDS sangat rentan menyerang seseorang.
Jika tidak menjaga kesehatan tubuh dan menjalani pola hidup tidak sehat, penyakit ini pun tak segan untuk menyerang kita.
Seperti yang terjadi di kota Semarang, baru-baru ini telah terindentifikasi pengidap HIV/AIDS.
Dilansir dari Kompas.com, ada 63 pengidap HIV/AIDS baru selama tahun 2017 hingga bulan November.
Mereka tersebar di 19 kecamatan dan yang mengejutkan sebagian besar adalah ibu rumah tangga.
Hal ini ditemukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.
Dijelaskan oleh Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Wahyono, jika pengidap HIV/AIDS bari tersebut ditemukan dari kegiatan Voluntary Counseling and Test (VCT) dan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) oleh petugas kesehatan di Puskesmas maupun di rumah sakit.
Layanan tes HIV tersebut telah direkomendasikan oleh WHO untuk meningkatkan cakupan layanan tes HIV.
Jika VCT menitikberatkan pada kesukarelaan warga, maka PITC tersebut ditawarkan oleh petugas fasilitas layanan kesehatan secara rutin.
"Jadi petugas kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit dapat menawarkan tes HIV jika menemukan pasien yang dicurigai mengidap HIV," kata Wahyono, Sabtu (23/12/2017).
Wahyono juga menjelaskan, kini PITC dan VCT sudah dilakukan oleh petugas kesehatan di RSUD dan 11 Puskesmas.
Dari 11 Puskesmas tersebut di antaranya Puskesmas Duren, Bergas, Tengaran, Bawen, Getasan, Bringin, Suruh, Susukan dan Pringapus.
"Kami mengimbau warga yang memiliki resiko tinggi terkena HIV/AIDS untuk melakukan tes secara rutin. Sehingga akan diketahui perkembangan kesehatannya," tuntasnya.
Sementara itu Puguh Wijoyo Pakuwojo selaku Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Semarang menjelaskan melalui VCT dan PICT ditargetkan pada tahun 2030 seluruh pengidap HIV/AIDS dalam kondisi terbuka.
Ini artinya pengidap HIV/AIDS harus diketahui status dan datanya.
Dengan begitu mereka bisa dibina untuk tidak menularkan kepada warga lainnya.
Hingga saat ini, Puguh mengatakan dari hasil analisa diperkirakan ada 3.025 pengidap HIV/AIDS.
Sedangkan yang telah diketahui kepastian statusnya sekitar 25 persen.
"Diharapkan pada tahun 2030 dapat tercipta getting zero penularan HIV/AIDS," kata Puguh. (*)
(Kompas.com / Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)