Misalnya, " Nak, penisnya jangan dimainin terus. Nanti kalau lecet, bagaimana?"
(Baca juga: Ketahuan Jalan Bersama Pria Lain, Seorang Suami Tega Menimbun Istri dengan Tanah di Semak-Semak)
2. Beri pengalihan perhatian
Perilaku memainkan alat kelamin biasanya terjadi ketika anak sedang merasa bosan atau sedang santai menonton televisi.
Kita bisa mengalihkan perhatiannya dengan memberinya mainan yang lain.
"Jika diperlukan, kita bisa mengajak anak bermain bersama atau jalan-jalan. Pergi ketaman atau bahkan ke toko buku," jelas Astrid.
Dengan mengalihkan perhatiannya, anak akan lupa pada aktivitas memainkan alat kelaminnya tadi.
(Baca juga: Terjerat Kasus Narkoba, Lihat Sindiran Bagi Jennifer Dunn, Bikin Menohok!)
3. Kontrol wajah
Saat menegur anak untuk tidak memainkan alat kelaminnya, kita jangan memperhatikan mimik muka panik atau marah.
Hindari amarah, karena dia tidak melakukan hal kotor atau tercela.
Ingatlah bahwa ini merupakan hal normal dan akan hilang seiring perkembangan usianya.
(Baca juga: Begini Gaya Liburan Ruben Onsu dan Sarwendah di Jepang, Warganet: Romantis!)
4. Jangan melarang tanpa alasan
Ketika kita melarang anak untuk tidak memainkan alat kelaminnya di depan orang lain, sebisa mungkin berikan alasan yang jelas mengapa mereka tidak boleh melakukan hal tersebut.
Jika kita memberikan alasan jelas, maka anak akanterus terpancing untuk melakukannya terus secara diam-diam. (*)
(Tabloid NOVA/ Eveline)